Liga 2

Waktu Recovery Lebih Singkat Bukan Masalah Bagi PSMS Medan

Senin, 27 November 2017 20:40 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Lanjar Wiratri
© Grafis: Tim/Football265.com
Djajang Nurdjaman, calon pelatih PSMS Medan. Copyright: © Grafis: Tim/Football265.com
Djajang Nurdjaman, calon pelatih PSMS Medan.

Menjelang berlangsungnya partai final Liga 2 2017 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Selasa (28/11/2017), pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman, menilai waktu recovery yang dimiliki pasukannya lebih singkat jika dibandingkan dengan Persebaya Surabaya. 

Djanur sapaan akrabnya menuturkan, pada babak semifinal kontra PSIS Semarang, anak asuhnya bermain pada malam hari dan harus melaoni pertandingan selama 120 menit, karena selema 90 menit skor berakhir imbang, sehingga dilanjutkan dengan tambahan waktu 2x15 menit.

© Arif Rahman/Football265.com
Skuat PSMS Medan Copyright: Arif Rahman/Football265.comSkuat PSMS Medan

Sedangkan Persebaya tampil sore hari dan bermain dengan waktu normal, sehingga dari segi waktu dan kondisi fisik, tim berjuluk Bajul Ijo ini lebih bugar dari pasukannya. 

"Kami melalui perjuangan berat di semifinal melawan PSIS berbeda dengan Persebaya yang menang dengan mudah tanpa menjalankan extra time saat pertandingan semifinal," kata pelatih di Hotel Courtyard, Kota Bandung, Senin (27/11/2017).

© Arif Rahman/Football265.com
Pelatih PSMS Medan, Djajang Nurdjaman. Copyright: Arif Rahman/Football265.comPelatih PSMS Medan, Djajang Nurdjaman.

Meski begitu, Djanur memastikan hal itu tidak menjadi masalah besar bagi timnya, karena pemain pasti memiliki motivasi berlipat untuk memenangkan pertandingan dan membawa gelar juara.

"Dari sisi kesiapan, mungkin Persebaya lebih baik, karena main di siang hari dan tanpa extra time, sedangkan kami main malam walau bagaimana kami harus siap menatap laga krusial ini," jelasnya.  

Djanur menilai, target PSMS di Liga 2 sebetulnya sudah tercapi, yakni berlaga di kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional pada musim 2018. Namun, final ini tetap bergengsi dan memiliki nilai lebih bagi kedua kesebelasan.

"Dari awal sudah tercapai ingin masuk ke Liga 1, tapi apa boleh buat ketika di puncak dan ini merupakan kesempatan, barangkali pemain punya motivasi sendiri besok akan all out dengan kemampuan yang kami punya," tegasnya. 
 

213