Babak Pertama
Atmosfer kemenangan sudah terbentuk di kubu Leicester City sebelum memulai pertandingan. Manajer Claude Puel dengan tegas menyatakan gairahnya dalam menyambut pertandingan ini. Laiknya tim peringkat ke-12 saat bertemu dengan tim dari posisi 5 besar, semangat untuk tampil nothing to lose muncul dengan kuat.
"Malam ini merupakan kesempatan bagus bagi kami untuk menghadapi sebuah tim besar. Kualitas mereka (Tottenham) luar biasa, tapi kami percaya kami bisa menantang mereka. Dengan para fans di belakang kami yang akan memberika atmosfer yang luar biasa," ucap Claude Puel kepada Premierleague.com.
Pernyataan Puel seperti melecut semangat Jamie Vardy dkk. Spurs yang di atas kertas lebih unggul dari sisi kualitas pemain, tak mempu mengembangkan permainan dengan baik. Justru The Foxes yang tampil dengan efektif meski beberapa kali harus fokus di wilayah pertahanan mereka.
Hingga akhirnya pada menit ke-13 melalui sebuah proses serangan cepat dari sisi kanan pertahanan The Spurs, striker andalan Jamie Vardy mencetak gol dengan cerdas. Menerima umpan lambung yang mengarah ke depan gawang Tottenham, Vardy melakukan tendangan first time yang mengecoh kiper Hugo Lloris. Bola tendangan Vardy melambung melewati Lloris yang hanya bisa bengong melihat bola masuk ke dalam gawangnya.
Tottenham yang berusaha membalas gol tuan rumah selalu mentok dalam penyelesaian akhir. Harry Kane yang biasanya tajam justru tampil kurang gereget. Sejumlah serangan yang dibangun The Spurs tak pernah berakhir dengan ancaman berbahaya bagi gawang Leicester.
Nafsu menyerang tinggi skuat Tottenham dimanfaatkan oleh Leicester dengan sebuah serangan balik di masa injury time babak pertama. Ryad Mahrez yang dibiarkan memiliki ruang tembak sedikit di luar kotak penalti, menghukum Tottenham dengan sebuah tendangan melengkung mematikan. Tepat mengarah ke tiang jauh Lloris.
Kedudukan pun berubah menjadi 2-0 untuk Leicester saat babak pertama berakhir.
Babak Kedua
Pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino tampaknya melakukan perubahan strategi. Tujuannya sudah jelas, mengejar defisit 2 gol yang dialami di babak pertama. Penguasaan bola menjadi semakin kuat dengan banyak melakukan umpan pendek cepat ketika mendekati gawang tuan rumah.
Terlihat jelas di lapangan, Dele Alli dkk banyak mengurung pertahanan Vardy cs. Leicester hanya sesekali melakukan serangan balik. Sempat ada yang mengancam, namun bisa diredam dengan baik oleh pertahanan The Spurs ketika sudah mendekati area kotak penalti mereka.
Perubahan ini memang membuat Tottenham menjadi punya lebih banyak peluang. Seperti yang didapat Christian Erikssen di depan gawang Schmeichel. Sayang tendangannya masih melenceng dari gawang.
Putusan Pochettino memasukkan Eric Lamela yang baru sembuh dari cedera berbuah positif. Dua menit dari Lamela masuk ke lapangan pada menit 77, pemain Argentina itu memberikan umpan terukur yang disambut dengan sebuah tendangan mematikan khas seorang ujung tombak oleh Harry Kane.
Sejak gol Kane, situasi semakin panas. Tottenham makin menggebu untuk bisa mencetak gol penyama kedudukan. Sejumlah upaya yang dilakukan Kane, Fernando Llorente, maupun Dele Alli tak mampu membuat jala gawang Schmeichel kembali bergetar.
Sempat terjadi insiden di dalam kotak penalti Leicester saat memasuki masa injury time. Danny Rose seperti dilanggar salah seorang pemain Tottenham. Namun wasit yang berdiri tepat di belakangnya, tak memberi indikasi adanya pelanggaran.
Di menit-menit akhir, The Foxes punya kesempatan mencetak gol melalui sebuah serangan balik. Namun, karena kurang sabar, momen bagus yang didapat justru hilang. Bola kembali ke lini tengah dan sempat dikuasai pasukan London. Namun, tak ada lagi peluang berbahaya diciptakan Harry Kane dan kolega hingga peluit akhir pertandingan ditiup wasit.
Ambisi Puel dan pasukannya untuk menaklukkan tim papan atas sudah terpenuhi. Ini membuktikan bahwa juara Liga Primer dua musim lalu tersebut masih punya taji. Setidaknya bisa menjadi batu sandungan bagi tim-tim papan atas di musim ini.
Susunan Pemain Kedua Tim
Leicester City (4-4-1-1)
Schmeichel, Simpson, Morgan, Maguire, Chilwell, Iborra, Ndidi, Mahrez, Albrighton, Okazaki, Vardy.
Tottenham Hotspur (3-5-2)
Lloris, Aurier, Sanchez, Vertonghen, Rose, Dier, Dembele, Sissoko, Eriksen, Dele, Kane.