3 Kemungkinan yang Terjadi Usai Persebaya Lolos ke Liga 1
Duel pekan terakhir Liga Indonesia 2004 antara Persebaya Surabaya melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, sempat tertunda sekitar satu setengah jam karena hujan deras. Posisi klasemen hingga pekan terakhir adalah Persija di peringkat pertama dengan 60 poin, Persebaya di urutan kedua dengan 58 angka, serta PSM Makassar di posisi ketiga dengan nilai 58.
Persija hanya membutuhkan hasil imbang melawan Persebaya untuk memastikan gelar juara Liga Indonesia 2004. Tapi apa daya, Bajul Ijo tampil spektakuler di hadapan puluhan ribu Bonek.
Lima menit berjalannya laga, Persebaya membuka keunggulan via Danilo Fernando. Persija kemudian baru bisa membalasnya lewat gol bunuh diri Mat Jalil di babak kedua.
Berselang tiga menit, Tambaksari kembali bergemuruh. Adalah Luciano de Souza yang mencetak gol kemenangan Persebaya sekaligus membawa Bajul Ijo menyalip Persija di klasemen akhir.
Pada waktu yang sama, PSM hanya bisa menang tipis 2-1 melawan PSMS. Hasil partai tersebut tidak mempengaruhi terhadap posisi Persebaya sebagai penguasa Liga Indonesia 2004. Sebab, PSM kalah selisih gol dengan Bajul Ijo.
Musim 2004 menjadi kali terakhir Persebaya merengkuh trofi Liga Indonesia. Setelah itu, Bajul Ijo kerap kali terjebak sebagai klub papan tengah bahkan hingga turun kasta.
Dengan kembalinya Persebaya pada musim depan di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, otomatis menghidupkan lagi persaingan dengan Persija dan PSM seperti musim 2004 lalu. Pada kompetisi 2017, Persija dan PSM menorehkan hasil yang sangat baik. Persija ada di urutan keempat, adapun PSM di peringkat ketiga.
Ketiga klub tersebut juga termasuk ke dalam tim tersukses di Tanah Air. Persija memimpin dengan sepuluh gelar, Persebaya lewat tujuh trofi, dan PSM mengoleksi enam piala.