Sebelumnya sempat diberitakan bahwa Presiden Johor Darul Ta’zim (JDT), Tunku Ismail Ibrahim secara langsung ‘menantang’ kepada pelatih anyar Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez.
Hal tersebut tak lepas dari pernyataan Mario Gomez kepada Malay Mail Online kala itu, yang mengatakan bahwa JDT tidak sanggup membayar gajinya pasca dirinya dipecat oleh pemilik klub pada Januari 2017 silam.
- Ini Tanggapan Presiden JDT soal Tak Mampu Bayar Gaji Mario Gomez
- Agen Mario Gomez Ungkap 'Lambatnya' Persib Bandung soal Transfer Pemain
- Atep Yakin Mario Gomez Buat Persib Lebih Bergairah
- Persib Mungkin Tidak Juara di Tahun Pertama Mario Gomez Melatih
- Mario Gomez Datang, Penyerang Senior Persib Sambut Positif
“Kami akan bertemu segera di pengadilan. Mereka (JDT) tak mau membayar gaji saya,” ucap Mario Gomez kala itu.
“Pengacara saya dan saya sedang mempersiapkan untuk mempresentasikan kasus saya kepada FIFA. Saya akan memberikan mereka informasi yang sangat sensitif,” tambahnya.
Hal tersebut menuai reaksi dari Tunku, yang juga merupakan Putra Mahkota Johor (TMJ) serta Presiden Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM). Melalui Twitter resmi klubnya, Tunku ‘menantang’ Gomez yang mengancam akan membawanya ke pengadilan.
Keep on trying, Mario.. $$$ please take me to court because i have never been in one and i would like to experience it.
— JOHORSouthernTigers (@OfficialJohor) December 5, 2017
HRH Major General Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim, Crown Prince of Johor. pic.twitter.com/XS62Kquchq
“Teruslah berusaha, Mario… $$$ (diartikan sebagai mata duitan) silakan bawa saya ke pengadilan karena saya belum pernah ke sana dan saya ingin mendapatkan pengalaman itu,” tulisnya dalam Twitter resmi klub JDT, @OfficialJohor.
I’m the Crown Prince of Johor. I don’t need to mention how much I am worth. Does it make any sense that I am not able to pay a mere 60 thousand dollars?
— JOHORSouthernTigers (@OfficialJohor) December 5, 2017
cc: To ‘pages’ who are obsess with JDT.
HRH Major General Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim, Crown Prince of Johor pic.twitter.com/VxRQ6DcIUh
“Saya adalah Putra Mahkota Johor. Saya tidak perlu mengatakan seberapa bernilainya diri saya. Apakah masuk akal saya tidak bisa membayar (upah) yang hanya senilai 60 ribu dollar?” tambahnya.
Tak hanya sang presiden klub saja, Alistair Edwards selaku Direktur Teknis JDT juga menyampaikan komentar panjangnya perihal kasus tersebut. Dirinya mengatakan bahwa permasalahan muncul dalam ketentuan kontrak Mario Gomez dengan JDT.
Intinya, Gomez yang sebelumnya memangkas gajinya untuk membayar asistennya, meminta kepada JDT untuk membayar langsung gaji sang asisten yang bernama Raul Longhi tersebut.
Menurut Edwards, Gomez menuliskan permintaan ini secara spesifik, termasuk bagian pihak JDT akan menggunakan potongan dari gaji Gomez untuk diberikan kepada asistennya, dan tidak membebani kas keuangan klub. Sejak 2015, JDT melakukan apa yang diminta oleh Gomez.
Namun, permasalahan terjadi ketika Gomez membuat pernyataan palsu jika pihak klub tidak membalas surat yang diberikan kepadanya. Edwards pun memberikan peringatan kepada Gomez untuk tidak lagi menipu karena akan merusak kariernya di Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Mario Gomez maupun Persib Bandung itu sendiri. Mario Gomez juga belum berada di Kota Bandung untuk memberikan pelatihan kepada skuat Maung Bandung.