Kedatangan striker PSPS Pekanbaru Herman Dzumafo ke Sriwijaya FC tidak mendapatkan respons positif dari suporter. Pemain ke-12 Laskar Wong Kito melihat masa keemasan Dzumafo sudah habis, dia pun tak memberikan kontribusi kala membela SFC musim 2013.
Tapi, Rahmad Darmawan bukan pelatih sembarangan. Dia dikenal sebagai pelatih juara, karena kerap meraih juara bersama tim yang ia tangani. Dalam merekrut pemain pun, RD dikenal sangat selektif, sehingga Dzumafo ke SFC sudah pasti telah ia pertimbangkan.
Apa yang membuat RD mengambil keputusan yang sudah pasti mendapatkan respons negatif itu?
“Saya sudah meminta jajaran pelatih memantau Dzumafo, salah satunya dengan melihat pertandingannya di Bandung pada 12 November lalu,” ucap Rahmad Darmawan, Senin (18/12/17).
Musim lalu, Dzumafo bersama PSPS Pekanbaru bergabung dalam Grup Y di babak perempatfinal Liga 2, bersama Persebaya, PSIS Semarang, dan SMP Mojokerto. Saat itulah, RD terus memperhatikan sepak terjang dari pemain berusia 37 tahun itu. Selama pertandingan, jajaran pelatih SFC terus mengumpulkan statistik permainan Dzumafo.
Hasil pemantauan itu pun diserahkan kepada sang pelatih. RD menarik kesimpulan, Dzumafo masih layak masuk dalam dream team SFC bentukannya dalam meraih juara Liga 1 musim depan.
”Dzumafo punya screening, itu yang kita butuhkan. Pemain yang ada saat ini tipikalnya sama,” ucapnya.
RD melihat Dzumafo, punya teknik yang dibutuhkan dari seorang striker murni. Mantan striker Persib Bandung itu masih punya kemampuan melindungi bola yang dibawanya dari pemain bertahan yang menjaganya dengan ketat. Dia mampu memposisikan tubuhnya di antara pemain bertahan lawan dan bola.
“Dzumafo tetap harus melewati serangkaian tes kesehatan. Kalau memenuhi syarat dia akan memperkuat SFC,” ucapnya.