Liga Indonesia

Klub Brunei Ingin Main di Indonesia, Ratu Tisha: Liga 1 Keren!

Kamis, 21 Desember 2017 01:10 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Herry Ibrahim/Football265.com
Sekjen PSSI, Ratu Tisha (kanan) didamping Ketua Panitia Aceh World Solidarity Cup 2017, M Sakdan Abidin. Copyright: © Herry Ibrahim/Football265.com
Sekjen PSSI, Ratu Tisha (kanan) didamping Ketua Panitia Aceh World Solidarity Cup 2017, M Sakdan Abidin.

Klub juara Liga Singapura tahun 2015, DPMM FC yang berasal dari Brunei Darussalam baru-baru ini mengisyaratkan tertarik bergabung dengan Liga Indonesia, lantaran tidak puas dengan regulasi baru yang akan diterapkan di S-League. Selain itu, ada satu hal lainnya yang membuat DPMM sangat ngebet mentas di Tanah Air.

Sekjen PSSI, Ratu Tisha menjelaskan klub Brunei itu menginginkan level kompetisi yang lebih ketat dan hal itu dinilai ada di Indonesia. Animo kompetisi, penonton, dan beberapa hal lainnya menjadi pertimbangan utama DPMM FC memilih Liga Tanah Air menjadi pelabuhan berikutnya. Hal itu diketahui saat pihak federasi sepakbola Brunei bertemu PSSI di Hong Kong.

"Karena Liga 1 kita keren jadi mereka tertarik, ini bahasa informalnya. Tapi jelasnya itu karenanya pertimbanganya level kompetitif yang ada di Indonesia itu lebih tinggi dan mereka ingin gabung ke kita untuk itu," beber Ratu Tisha.

"Animo di Indonesia bagus, development kompetisi berjalan baik jadi itu pertimbangan klub mereka dan itu sama artinya dengan kita keren," sambungnya.

© S.League.com
DPMM FC Copyright: S.League.comDPMM FC

Selain ingin main di Liga Indonesia DPMM sebelumnya juga mengincar Liga Malaysia, akan tetapi, usaha tersebut menemui jalan buntu. Sumber dekat DPMM FC mengklaim bahwa klub yang bermarkas di Hassanal Bolkiah National Stadium itu sangat menghormati dengan kebijakan FAS yang fokus ke pembinaan usia muda. 

© Strait Times
Juara Liga Singapura dari Brunei, DPMM FC. Copyright: Strait TimesJuara Liga Singapura dari Brunei, DPMM FC.

Namun pembatasan usia serta pengurangan jumlah pemain asing membuat DPMM kesulitan untuk bersaing. Pasalnya, mereka memiliki tiga pemain asing yang menjadi andalan utama tim. 

Di sisi lain, federasi sepakbola Indonesia sejatinya sudah menerima laporan terkait keinginan DPMM FC dari federasi Brunei. Akan tetapi, Sekjen PSSI mengatakan keinginan itu akan sulit terwujud lantaran kompetisi di Tanah Air sudah tersistem dan saat ini PSSI hanya bisa membantu mencarikan solusi.

302