AS Roma dipaksa menyerah 0-1 kala bertandang ke Juventus Stadium pada dini hari tadi. Ironisnya, satu-satunya gol yang tercipta dicatatkan oleh mantan pemain Roma yakni, Mehdi Benatia pada menit ke-18.
Kekalahan tersebut membuat gelandang AS Roma berdarah Indonesia, Radja Nainggolan, mengingatkan bahwa tim Serigala Ibukota tak boleh jemawa terkait peluang mereka untuk mendapatkan scudetto pada saat ini. Pasalnya, Nainggolan tidak ingin mengulang kesalahan yang sama pada musim lalu.
Seperti yang diketahui, pada musim lalu Roma menjadi salah satu kandidat terkuat dalam meraih gelar juara Serie A. Namun, ekspektasi tinggi itu tidak tercapai meskipun mereka berhasil mengantongi empat kemenangan beruntun jelang berakhirnya kompetisi.
“Ini adalah Juventus, mereka tim yang kuat. Kami ingin memberikan mereka tekanan yang tinggi, namun kami seharusnya bisa lebih fokus. Datang ke sini (Turin) dan tidak memanfaatkan setiap peluang yang ada, maka akan sedikit lebih sulit (meraih kemenangan),” kata Nainggolan.
Pelatih Roma, Eusebio Di Francesco, pun mengakui kesalahan timnya saat menghadapi Si Nyonya Tua. Mantan pelatih Sassuolo tersebut menilai bahwa anak asuhnya bermain sangat lamban dalam menekan pertahanan Juventus.
“Pada babak pertama, kami lamban menekan dan Juventus bermain lebih agresif sejak awal. Saya tidak datang ke sini untuk kalah 0-1. Juventus bermain lebih baik, tapi juga memberikan ancaman. Itu seharusnya memberi kita kekuatan,” ujarnya.
Hasil ini membuat tim berjuluk I Giallorossi tersebut harus menelan dua kekalahan secara berturut-turut setelah sebelumnya ditumbangkan Torino di Coppa Italia dengan skor 2-1.