Mantan pemain Persibat Batang, Hapidin mengaku tidak menyangka dirinya masih bisa bermain bola. Terlebih dirinya masih bisa bermain di kasta tertinggi liga Indonesia, Liga 1.
Hapidin telah resmi dikontrak oleh PSIS Semarang. Dia akan bermain bersama Laskar Mahesa Jenar untuk musim 2018.
- Rumah Sakit Milik Kemenpora Bantah Mintai Hapidin Rp15 Juta untuk Perawatan
- Hindari Kasus Hapidin, Indonesia Bisa Belajar dari Qatar
- Pernyataan Persibat dan PSSI Terkait Kasus Cedera Hapidin
- Nyaris Jual Trofi Demi Pemulihan Cedera, Hapidin Kini Terapi bareng Andik Vermansah
- APPI Beri Bantuan Khusus untuk Kesembuhan Cedera Hapidin
Bukan tanpa alasan Hapidin merasa terkejut dirinya masih dipercaya oleh PSIS. Pasalnya, dia sempat mendapat cedera parah pada tahun 2015.
"Saya bersyukur banget saya masih diberikan kesehatan. Perjuangan saya untuk sembuh dari cedera kemarin tidak sia-sia," ucap Hapidin.
"Tidak menyangka juga bisa bermain di Liga 1," jelas dia.
Kini Hapidin pun mengaku dirinya memang telah pulih 100 persen. Dia pun siap bersaing di kompetisi teratas Liga 1.
"Sekarang sudah tidak ada yang dirasa. Sudah bisa bermain lepas pokoknya," tandas dia.
Hapidin merupakan top skorer Divisi 1 Liga Indonesia 2014. Ia sempat mengalami cedera patah tulang kering kaki kiri dan mendapat masalah pada pergelangan kakinya saat ikut turnamen antar kampung (tarkam) di Kebon Rowopucang, Pekalongan pada 2015.
Pada saat itu, kompetisi resmi sedang tak berjalan dan PSSI dalam kondisi dibekukan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
Dalam usahanya untuk pulih, Hapidin sempat hampir menjual trofi yang pernah ia dapatkan untuk membantu pembiayaan medis. Kasus cedera Hapidin sempat membuat geger persepakbolaan Tanah Air pada awal tahun 2017 ini.