Bursa Transfer

Andik Vermansah Selangkah Lagi ke Persebaya, Sang Agen Sempat Merasa Difitnah

Senin, 25 Desember 2017 07:45 WIB
Penulis: Isman Fadil | Editor: Lanjar Wiratri
© Indosport/Net Sport
Andik Vermansah-Persebaya Surabaya Copyright: © Indosport/Net Sport
Andik Vermansah-Persebaya Surabaya

Keinginan bintang Tim Nasional (Timnas) Indonesa, Andik Vermansah, berseragam Persebaya Surabaya tampaknya belum menemui titik terang. Negoisasi pemain berusia 26 tahun dengan Persebaya Surabaya sedikit ruwet.

Tidak cocoknya nominal harga, dikabarkan jadi penyebab Andik sulit gabung Persebaya. kan tetapi, hal tersebut dibantah oleh agen Andik, Muly Munial. Melalui kicauan di akun Twitternya, Muly merasa difitnah karena ada pihak yang menuduhnya menghambat proses kepindahan Andik ke Persebaya. 

"Untuk masalah Andik, tolong jangan fitnah kami. Kalo memang masalahnya uang, sudah banyak tawaran besar yg Andik tolak demi loyalitas dia. Saya tdk pernah menghalangin. Jodoh ditangan Yang Diatas. Kami dan Persebaya mengerti masalahnya dimana. Terima kasih," tulis Muly di akun Twitter pribadinya, @mulymunial.

Kepada INDOSPORT, Muly sudah mengkonfirmasi jika masalah bergabungnya Andik ke Persebaya kini hanya menanti waktu.  Meski sempat berliku, tim berjuluk Bajul Ijo itu dikabarkan menjadi prioritas utama Andik di musim depan.

"Sebenarnya tidak ada masalah dalam proses transfer Andik. Terkait kisruh masalah harga kemaren juga tidak ada sebenarnya. Pokoknya tidak ada yang salah dalam prosesnya," ucap Muli kepada INDOSPORT, Minggu (24/12/17).

Sebelumnya, Chairul Basalamah selaku manajer Persebaya sudah menegaskan bahwa timnya sangat serius untuk memulangkan mantan pemain Selangor FA itu ke Surabaya. Namun menurutnya, ada berbagai hal yang menghalangi Bajol Ijo memulangkan Andik.

"Mas Andik adalah seorang bintang. Maka jika kami ingin datangkan Andik, kami bicarakan banyak hal. Bukan hanya nilai kontrak saja, tapi juga ada klausul sponsor, karena ada yang berbeda dari dia. Kemudian, dia juga dapat sponsor tambahan." ujar Chaerul kepada wartawan.

147