Bek berpaspor Belanda, Virgil van Dijk, akhirnya resmi didatangkan Liverpool pada bursa transfer musim dingin ini. Luar biasanya, pemain berusia 26 tahun itu ditebus dari Southampton dengan biaya transfer senilai 75 juta pounds atau setara Rp 1,3 triliun.
Angka tersebut membuat Van Dijk sebagai bek termahal di dunia, menggeser pemain Manchester City, Benjamin Mendy.
Catatan statistik selama dua musim bersama Southampton membuktikan bahwa van Dijk merupakan salah satu bek terbaik di Liga Primer.
Musim lalu, dari total 34 penampilan, pemain Timnas Belanda itu turun penuh selama 90 menit. Rasio duelnya menghadapi para penyerang lawan mencapai angka 65 persen.
Sementara musim ini, cedera engkel yang dialami sejak Januari membatasi penampilan Van Dijk hanya 21 kali saja, meski begitu ia tetap mampu memenangkan 67 persen duel yang dihadapi.
Tim-tim besar pun mengincar van Dijk. Namun, Southampton mematok harga teramat mahal bagi dirinya, yaitu lebih dari 70 juta pounds. Munculah Liverpool sebagai tim yang bersedia mengeluarkan kocek fantastis senilai 75 juta pounds untuk van Dijk. Lalu pertanyaannya, apakah van Dijk benar-benar layak dihargai 75 juta pounds? Jika menilik sejumlah alasan yang ada, sepertinya pengeluaran Liverpool untuk van Dijk akan dirasa berlebihan.
Berikut INDOSPORT sajikan tiga alasan mengapa Liverpool hanya membuang-buang uang demi Virgil van Dijk.