Liga Indonesia

Animo Diprediksi Tinggi, Arema FC Tak Batasi Kuota Tiket Suporter PSIS

Kamis, 28 Desember 2017 22:07 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Ardini Maharani Dwi Setyarini
© Herry Ibrahim/Football265.com
PSIS Lolos ke Liga 1 Copyright: © Herry Ibrahim/Football265.com
PSIS Lolos ke Liga 1

Arema FC mengerti betul terkait besarnya potensi animo penonton yang bakal menyaksikan laga uji coba kontra PSIS Semarang, 4 Januari nanti. Apalagi, hari itu masyarakat masih dalam rangka libur tahun baru.

"Lewat uji coba ini, kami berharap kerinduan Aremania dapat terobati. Kami sadar dengan besarnya animo dari Aremania yang hadir mencapai 500an orang saat pertama kali berlatih di Stadion Gajayana (Sabtu) kemarin," Sudarmaji menerangkan.

"Selain itu, tanggal 4 masih dalam rangka tahun baru. Masyarakat di Malang juga sedang mudik, jadi sempat untuk melihat Arema bertanding," Media Officer tim itu menambahkan.

Maka dari itu, Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan tidak membatasi perihal kuota tiket baik untuk Aremania, masyarakat umum, hingga suporter tim tamu. Panpel mengambil kebijakan untuk membebaskan bagi semua pihak untuk membeli tiket laga uji coba pertama di Stadion Gajayana Malang itu.

Suporter PSIS sendiri dikenal militan dan berpotensi akan datang dengan gelombang besar. Selain hanya hitungan jam dalam jarak Semarang ke Malang, hubungan kedua suporter berwarna kebesaran biru ini juga harmonis sejak puluhan tahun lalu.

"Kami tidak membatasi kuota tiket untuk suporter dari Semarang. Silakan datang sebanyak-banyaknya untuk membuat pertandingan semakin ramai," Media Officer Arema FC itu menambahkan.

Seperti diketahui, Panpel secara resmi akan mencetak 25 ribu lembar tiket pada pertandingan Arema kontra PSIS. Jumlah itu terbagi dalam tiga kategori, yakni VIP (Rp 75 ribu), Utama (Rp 50 ribu) dan Ekonomi (Rp 25 ribu).

"Tiket ekonomi adalah untuk tribun terbuka secara keseluruhan (sekitar 18 ribu lembar mencakup tribun sisi timur, Utara dan selatan). Utama ada di bagian atas dan VIP bagian bawah (dari tribun barat)," Sudarmaji menjelaskan.