Liga Indonesia

Soal Kisruh Sewa Stadion, Dispora Surabaya Tak Merasa Salah pada Persebaya

Sabtu, 30 Desember 2017 16:01 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Abdurrahman Ranala
© Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi (Persebaya vs PSIS Semarang). Copyright: © Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi (Persebaya vs PSIS Semarang).

Kepala Dispora Kota Surabaya, Afghany Wardhana dalam rapat dengar pendapat dengan DPRD Kota Surabaya di Gedung DPRD, Jumat (29/12/17), masih tak merasa bersalah soal polemik yang dihadapi oleh Persebaya dalam urusan sewa Stadion Gelora Bung Tomo.

Pada rapat dengar pendapat yang juga dihadiri oleh Ketua DPRD Surabaya, Armuji dan pihak Persebaya yang diwakili langsung oleh manajer tim mereka, Chairul Basamalah,  Afghany merasa Dispora sama sekali tak pernah mempersulit Persebaya. 

© Official Persebaya.
Rapat dengar pendapat antara DPRD Kota Surabaya, Persebaya, dan Dispora Copyright: Official Persebaya.Rapat dengar pendapat antara DPRD Kota Surabaya, Persebaya, dan Dispora

"Kita tidak pernah mempersulit. Siapapun yang ingin menyewa tinggal mengajukan surat permohononan ke Dispora," ungkap Afghany usai mendengarkan penjelasan soal keluh kesah Persebaya yang merasa seperti orang asing di kota mereka sendiri.

Sebelumnya, di tempat yang sama,  Ketua DPRD sendiri rupanya juga memberikan reaksi keras lewat peringatan yang ia tujukan pada Dispora terkait polemik sewa stadion tersebut. Ia menilai seharusnya pemkot memberikan dukungan penuh pada Persebaya, seperti dilansir Liputan6.

© Jawapos
Persebaya Surabaya. Copyright: JawaposPersebaya Surabaya.

Ketua DPRD Armuji menilai bahwa Persebaya merupakan ikon bagi kota Surabaya. Pemkot seharusnya melihat keberadaan tim sepakbola kesayangan bonek tersebut perlu memperoleh dukungan sepenuhnya dalam setiap penyelenggaran kegiatan mereka.

"Pemkot jangan mempersulit izin untuk Persebaya. Karena Persebaya itu kebanggaan kita semua," tegas Armuji soal keluhan yang disampaikan oleh pihak manajemen Persebaya terkait perilaku Pemkot kepada klub tersebut hingga kini. 

Persebaya memang sebelumnya merasa bahwa mereka dipersulit oleh Pemkot Surabaya untuk menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai venue laga kandang. Terakhir, tim berjuluk Green Force ini merasa dikerjai saat menyelenggarakan Celebration Game melawan PSS Sleman pada 9 Desember lalu.

32