In-depth

Terakhir dari yang Terakhir: Sederet Kisah Akhir Insan Sepakbola Nasional di 2017

Minggu, 31 Desember 2017 19:23 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Herry Ibrahim
© Twitter@PusamaniaBorneo
Ponaryo Astaman. Copyright: © Twitter@PusamaniaBorneo
Ponaryo Astaman.
Ponaryo Astaman dan Firman Utina Gantung Sepatu

Musim 2017 menjadi tahun terakhir untuk dua bintang Tim Nasional (Timnas) Indonesia di eranya, Ponaryo Astaman dan Firman Utina. Keduanya memilih untuk gantung sepatu tidak lama setelah kompetisi musim lalu berakhir.

Ponaryo menjadikan Borneo FC sebagai klub terakhir pada kariernya sebagai pesepakbola. Adapun Firman, menandai pensiun dirinya dengan trofi juara bersama Bhayangkara FC.

Usai pensiun, keduanya langsung mendapat tawaran melatih. Ponaryo didapuk sebagai arsitek Borneo FC untuk Piala Presiden 2018. Gelandang bertahan berusia 28 tahun ini telah mempunyai lisensi kepelatihan A AFC.

Adapun untuk Firman, lisensi C AFC telah ia kantongi. Setelahnya, mantan pemain Persija Jakarta itu diproyeksikan sebagai asisten Simon McMenemy di Bhayangkara FC.

17