Liga Indonesia

Pentolan Bonek Pertanyakan 'Kasih Sayang' Bu Risma ke Persebaya

Rabu, 3 Januari 2018 14:18 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Agus Dwi Witono
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo Persebaya Surabaya. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo Persebaya Surabaya.

Masalah yang mendera Persebaya Surabaya tampaknya belum kunjung berakhir. Kali ini klub berjuluk Green Force itu dipersulit oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo sebagai kandang mereka untuk kompetisi Liga 1 2018.

Hal itu membuat suporter fanatik Persebaya Surabaya, Bonek Mania geram. Mewakili rekan-rekannya, pentolan Bonek Mania Andie Peci akhirnya melontarkan kritikannya.

© Muhammad Ginanjar/INDOSPORT
Dedengkot Bonek Mania, Andie Peci. Copyright: Muhammad Ginanjar/INDOSPORTDedengkot Bonek Mania, Andie Peci.

Dia mengkritik kepemimpinan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang pada tahun 2015 lalu sempat mengutarakan ingin mendukung atau membantu secara penuh klub Persebaya Surabaya. Akan tetapi janji tinggalah janji.

Sindiran keras tersebut diutarakan oleh Andie Peci melalui media sosial Twitter pribadinya. Akun bernama @AndiePeci memang sering menggaungkan pendapatnya terhadap polemik yang menimpa Persebaya selama ini.

"Salam hangat Ibu, Persebaya, kan, tahun 2015 tidak ikut kompetisi sepak bola Indonesia??? Hak Persebaya, kan, baru dipulihkankan 8 Januari 2017," kicau Andie

"Konsisten itu mutlak untuk seorang pemimpin. Salam hangat lagi, Ibu...." lanjutnya disertai unggahan foto yang menampilkan Tri Rismaharini.

© Istimewa
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya Copyright: IstimewaWali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Kicauan tersebut telah mendapatkan 64 retweets dari pengikut Andie dan 77 netizen menyukai kicauan pentolan Bonek itu. Selain itu para followers Andie juga meninggalkan jejak di kolom reply.

Sebelumnya, manajer Persebaya Chairul Basalamah juga menilai pihak klub masih mengalami trauma terhadap Pemkot Surabaya. Dia merasa pihak Persebaya dikerjai kala menjalani Celebration Games, di mana terjadi chaos saat melawan PSS Sleman dan pihak Pemerintah Kota Surabaya sendiri seolah tak berkontribusi memberikan dukungan kepada Bajul Ijo.

39