Liga Indonesia

Kualitas Lapangan Mumpuni, Persebaya Jalani Latihan Perdana di Tempat Ini

Rabu, 3 Januari 2018 10:48 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Galih Prasetyo
© Arif Rahman/Football265.com
Persebaya vs Martapura Copyright: © Arif Rahman/Football265.com
Persebaya vs Martapura

Lapangan Polda Jawa Timur menjadi pilihan terakhir Persebaya untuk menjalani latihan perdana mereka dalam mempersiapkan diri jelang masuknya Liga 1 musim 2018 ini. Kualitas mumpuni menjadi pertimbangan manajemen Persebaya untuk menggelar latihan di sana.

"Latihan perdana di Lapangan Polda, selama ini lapangan di sana sangat bagus," ungkap Manajer Persebaya, Chairul Basalamah, seperti dikutip Viva. Ia tak menampik soal kualitas lapangan di sana yang sangat bagus di matanya. 

© Ngopibarengid
Manajer Tim Persebaya Chairul Basalamah. Copyright: NgopibarengidManajer Tim Persebaya Chairul Basalamah.

Chairul sendiri mengaku tak muluk-muluk ketika ditanyai soal kapan skuat yang ia naungi itu kembali ke Karanggayam. Persebaya sendiri akan mulai melakukan latihan perdana mereka pada Kamis (04/01/18) besok untuk mempersiapkan diri jelang rangkaian laga Liga 1.

Persebaya sendiri memang keluar sebagai juara Liga 2 musim 2017 dan berhak naik ke kasta yang lebih tinggi dari sebelumnya, Liga 1. Dimana nantinya di sana mereka akan bertemu dengan Bhayangkara FC yang sempat terlibat polemik akun Transfer Matching System (TMS).

© GLOBALINDO
Bonek Copyright: GLOBALINDOBonek

Di sisi lain, Persebaya hingga kini masih masih terus dibuat gelisah dengan kepastian akan polemik sewa Stadion Gelora Bung Tomo yang menimpa mereka, serta menyeret  pemerintah kota Surabaya selaku pihak yang berwenang atas stadion tersebut.

Persebaya sempat dipersulit oleh Pemkot Surabaya untuk menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai venue laga kandang. Terakhir, tim berjuluk Green Force ini merasa dikerjai saat menyelenggarakan Celebration Game melawan PSS Sleman pada 9 Desember lalu.

Manajer Persebaya, Chairul Basalamah menilai pihak manajemen Bajul Ijo sendiri masih mengalami trauma dimana pihak mereka merasa dikerjai kala tengah menjalani Celebration Games, dimana terjadi chaos saat melawan PSS Sleman dan pihak pemerintah kota Surabaya sendiri seolah tak berkontribusi memberikan dukungan.  

64