Ajang pramusim Piala Presiden 2018 sebentar lagi akan bergulir, rencananya pada 16 Januari mendatang dengan pembukaan di Bandung, Jawa Barat. Namun sebelum kejuaraan itu benar-benar dilaksanakan, salah satu klub peserta, Persipura Jayapura memberikan imbauan pada operator kompetisi musim lalu, PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Persipura berharap PT LIB sesegera mungkin melunasi tunggakan subsidi yang menjadi hak peserta kompetisi. Hal itu dinilai sangat dibutuhkan klub untuk mulai mempersiapkan tim menghadapi musim baru di mulai dari Piala Presiden.
"Semua bagus (Piala Presiden) untuk ajang pramusim, mempersiapkan tim. Tapi sebelum kita mau bicara soal kompetisi baru, maka hal-hal yang sempat tertunda di 2017 sekiranya dituntaskan terlebih dahulu oleh operator," harap Sekretaris Umum Persipura, Rocky Bebeba saat di hubungi INDOSPORT.
"Kita akan pikirkan terlebih dahulu (soal keikutsertaan di Piala Presiden), karena ini juga buat persiapan klub di musim baru," sambungnya.
Permintaan Persipura tersebut didasari pada keputusan operator kompetisi Liga 1 2017, PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang baru mencicil pembayaran utang subsidi sebesar Rp2,5 miliar kepada setiap klub melalui tiga termin.
Pada jatuh tempo termin pertama sudah dilakukan pada Jumat (29/12/17) lalu, dimana setiap klub telah dipastikan menerima pembayaran yang jumlahnya beragam. Hal itu merupakan bagian dari pelunasan subsidi dari total Rp7,5 miliar yang diterima setiap klub Liga 1 (sebelumnya setiap klub baru menerima Rp5 miliar).
Di sisi lain, Persipura nampaknya akan ambil bagian dalam gelaran Piala Presiden 2018 setelah mendapat suntikan dana tambahan dari salah satu sponsor utama, yakni Bank Papua yang menggelontorkan dana senilai Rp8,5 miliar.
Sementara untuk skuat di Piala Presiden tahun ini, tim Mutiara Hitam akan memberdayakan pemain lokal terutama mempromosikan pemain muda binaan klub. Hal itu sudah dikonfirmasi oleh Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Mano, namun ia juga menyerahkan semua keputusan pada pelatih anyar, Peter Butler.
"Persipura punya banyak pasokan pemain. Anak-anak Papua lebih dari cukup untuk dipromosikan ke dalam skuat utama," tutup Benhur.