Meski sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI), striker anyar Bali United, Ilija Spasojevic, masih dianggap pemain asing saat membela Bali United pada ajang play-off Liga Champions Asia (LCA), pada Selasa (16/01/18) melawan Tampines Rovers di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Hal itu terjadi karena Spaso belum setahun menyandang status sebagai WNI sesuai regulasi yang berlaku.
Namun, keputusan itu masih bisa berubah dalam waktu dekat. CEO Bali United, Yabes Tanuri menjelaskan pihak klub telah berdiskusi dengan federasi sepakbola Asia, AFC mengenai status Spaso tersebut. Pemain 30 tahun itu dilaporkan masih berpeluang tercatat sebagai pemain lokal jika sejumlah persyaratan yang diserahkan manajemen dikabulkan oleh AFC.
"Spaso kita telah diskusi dan kemungkinan bisa dinyatakan WNI, karena dia sudah lima tahun tinggal di Indonesia dan dia pernah bermain bagi Timnas Indonesia di FIFA matchday. Semua data itu telah kita submit dan tunggu keputusan AFC yang diperkirakan keluar sore ini," tuturnya.
Jika AFC menolak permohonan status Spasojevic sebagai pemain lokal, maka Bali United terpaksa harus mengorbankan atau mencoret satu nama jika tampil di AFC karena saat ini Serdadu Tridatu sudah memiliki empat pemain asing, yakni Kevin Brands, Nick Van der Velden, Ahn Byung-keon, dan Demerson Bruno Costa.
Menanggapi hal itu, Spaso juga mengaku sudah mengetahui tentang statusnya di AFC. Ia berharap lobi yang dilakukan oleh Bali United bisa mendapat restu dari AFC sehingga mereka bisa bermain dengan kekuatan maksimal kala tampil di play-off Liga Champions Asia.
"AFC ini sangat penting, saya berharap ada kelonggaran buat saya. Tapi saya juga tahu ada aturan satu tahun dulu baru bisa sebagai pemain lokal. Tapi saya dengar ada kemungkinan bisa tercatat sebagai lokal, jadi saya harap itu bisa terjadi. Jika demikian maka akan itu lebih bagus lagi, kita bisa tampil full team," tutup Spaso