Ketua umum PSSI, Edy Rahmayadi, menginginkan kinerja yang lebih baik dari Asosiasi Provinsi (Aspov) dalam membantu mengembangkan sepakbola Indonesia terutama dari level akar rumput. Hal itu diutarakan Edy saat memimpin Kongres Tahunan PSSI di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (13/01/18).
Dalam kesempatan itu, Edy ingin para pengurus Asprov benar-benar menjalankan tata kelola sepakbola terutama di level amatir. Pasalnya 24 peserta Liga 3 2018 akan diambil dari hasil kompetisi di tingkat Asprov untuk menjalani babak nasional bersama 40 klub yang sudah menunggu.
Untuk menegaskan hal itu, Edy bahkan menyebut tidak ingin pengelola Aspov bersifat seperti bencong atau dalam artian terlalu lembut dan harus berani melakukan perubahan demi sepakbola yang lebih berkualitas.
"Asprov tidak boleh yang ompong, yang merasa Asprov yang kebencong-bencongan gak usah jadi Asprov. Saya serius ini. Teman kerjanya Asprov itu gubernur, ini teknis yang harus diperhatikan," ucap Edy.
"Seorang gubernur kalau tidak bisa urus sepakbola, tak usah jadi gubernur saja. Jangan pilih orang yang tidak suka sepakbola," sambungnya.
Dalam hasil Kongres Tahunan yang telah usai sore tadi, memang diputuskan pada 2018 ini, Asprov PSSI di 34 provinsi harus lebih menggiatkan sepakbola di daerahnya masing-masing. Hal itu tidak lepas dari akan dipilihnya 24 klub terbaik untuk masuk ke Liga 3. Selain itu, permintaan agar Asprov semakin aktif disebut sebagai jalan untuk meretas mimpi besar Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia di 2034.