PSSI baru saja menggelar Kongres Tahunan 2018, yang diselenggarakan di Tangerang, Sabtu (13/01/18). Hajatan tahunan ini dibuka langsung oleh Edy Rahmayadi selaku Ketua Umum PSSI.
Setidaknya ada 5 poin yang tercapai dari hasil Kongres Tahunan ini. Hirarki organisasi, badan hukum klub, pengembangan sepakbola, voters, dan pembentukan Komite Tetap menjadi hasil dari agenda wajib PSSI ini.
Namun, hasil ini mendapat catatan tersendiri dari Save Our Soccer (SOS), salah satu komunitas sepakbola nasional. Akmal Marhali salah satu pegiat SOS menyatakan bahwa PSSI hanya menjalankan seremonial belaka.
"Selama ini memang demikian, kongres sebatas reuni tahunan," ujar Akmal saat dihubungi INDOSPORT.
Akmal sendiri menyatakan bahwa seharusnya PSSI bisa lebih memperhatikan penegakkan aturan. Pasalnya sejauh ini, hal tersebut belum dilakukan induk sepakbola Indonesia ini secara maksimal.
"Arah dan konsep bagus. Tinggal penegakkan aturan dan regulasi yang harus benar-benar dijalankan sesuai aturan. Selama ini yang menjadi kendala utama sepakbola kita adalah penegakkan aturan. Kalau urusan konsep, visi, misi, kita top! Ngalahin FIFA," ujarnya.
Akmal juga memberi masukkan bahwa penegakan aturan sebenarnya bagian dari indikator profesionalitas PSSI. Jika hal ini dilakukan, Akmal berpendapat bahwa PSSI akan semakin menunjukkan dirinya sebagai organisasi yang kuat.