Persela Lamongan membuktikan diri mampu mengubah peta kekuatan di Grup E Piala Presiden 2018. Menghadapi tuan rumah Arema FC di Stadion Gajayana, Sabtu (20/01/18) malam WIB, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu sukses mencuri satu poin lewat skor imbang 2-2. Tak hanya itu, Persela juga puas karena berhasil menampilkan misi lain berupa permainan yang menghibur.
"Seperti dari awal, kita ingin menampilkan permainan menarik dan seru untuk menghibur semua penonton yang hadir," papar Aji Santoso.
"Tidak hanya kami, Arema juga bermain sangat bagus. Saya jujur mengakui itu, karena memang bermain bagus," imbuh Pelatih Persela Lamongan tersebut.
Apa yang dikatakan eks juru taktik Timnas Indonesia U-23 di SEA Games Singapura 2015 lalu itu memang tak salah. Sepanjang 90 menit, pertandingan derby Jawa Timur itu berjalan seru meski dengan kondisi lapangan yang berlumpur.
Pergantian pemain menjadi kunci utama kesuksesan Persela mencuri satu angka. Padahal, masuknya dua pemain bertipikal penyerang itu seolah perjudian, lantaran Persela sedang tertinggal dua gol lebih dulu sepanjang babak pertama.
"Bahkan ada kekhawatiran kami bisa-bisa kebobolan lagi. Ditambah lagi kondisi lapangan yang kurang baik juga," sambung Aji.
"Sementara masuknya beberapa penyerang seperti Cellin, Dicky Prayoga dan lainnya, untuk mencoba mencari celah di lini pertahanan Arema yang kokoh," tambahnya.
Awal dan akhir yang memang dramatis. Dua gol Arema terjadi di dua menit awal melalui kaki Thiago Furtuoso dan Dendi Santoso menit 12, sementara Persela membalas dua golnya di sepuluh menit terakhir, melalui gol Alessandro Cellin menit 80 dan gol bunuh diri M.Zaenuri saat salah mengantisipasi set piece Dio Permana.