PSIS Semarang tampil kurang memuaskan di turnamen pramusim Piala Presiden 2018. PSIS Semarang harus puas menelan dua kekalahan dari dua pertandingan yang dijalani di fase grup E Piala Presiden 2018.
Pelatih PSIS Semarang, Subangkit menuturkan jika kegegalan timnya bersaing dengan tim-tim lain di Grup E karena mental para pemainnya masih labil. Selain itu, organisasi permainan belum terbentuk dan para pemain sering melakukan kesalahan sendiri di atas lapangan.
Pelatih PSIS Semarang, SubangkitSubangkit menyoroti buruknya kordinasi antara penjaga gawang dan pemain belakang skuat PSIS Semarang. Menurutnya, penjaga gawang dan pemain belakang PSIS Semarang saat ini kurang bisa memberikan rasa aman untuk lini pertahanan skuat Mahesa Jenar.
"Ada beberapa pemain yang mentalnya masih labil. Dan tentunya akan menjadi evaluasi buat tim kami. Ini pelajaran buat penjaga gawang kami dan pemain belakang. Kalau dia memutuskan keluar berarti dia harus dapat bola. Nah ini satu pelajaran buat pemain saya," tutur Subangkit seperti dikutip dari laman Tribun Jateng.
Subangkit berujar jika PSIS Semarang tidak memiliki target khusus di Piala Presiden. Namun, dirinya ingin mengetahui sejauh mana kualitas yang dimiliki oleh skuatnya saat ini. Selain itu, ajang turnamen pramusim Piala Presiden dijadikan Subangkit untuk memberikan kesempatan kepada para pemain muda untuk menunjukan aksinya.
"Memang di Piala Presiden kami tidak ada target. Cuma memberikan kesempatan, dan uji tanding melawan tim-tim yang lebih kuat. Arema sudah, bhayangkara sudah, Bali United sudah (Uji coba). Paling tidak, kami ikut Piala Presiden ini ada hasilnya. Mental mereka lebih siap mnghadapi kompetisi," tutup Subangkit.
Saat ini, PSIS Semarang berada didasar klasemen sementara Grup E Piala Presiden 2018. PSIS Semarang harus puas menerima dua kekalahan dari dua pertandingan yang dijalaninya. Dilaga terakhir, PSIS Semarang akan berhadapan dengan Persela Lamongan, pada Selasa (30/01/18) di Stadion Kanjuruhan, Malang.