Mungkin hanya sebuah mukjizat lah yang akan meloloskan PS TNI ke babak 8 besar Piala Presiden. Baru meraih satu angka, tentu nyaris mustahil bagi tim berjulukan The Army itu bisa lolos ke babak perempatfinal.
Manahati Lestusen dkk pun berharap sebuah keajaiban untuk lolos sebagai salah satu dari tiga runner-up terbaik, dengan memenangkanduel kontra Perseru Serui di laga terakhir, Minggu besok.
Itu pun masih dibumbui syarat lumayan berat, yakni wajib menang dengan margin minimal tiga gol, sambil berharap Persebaya dikalahkan Madura United. Jika skenario itu terwujud, PS TNI akan unggul agregat gol meski sama-sama mengoleksi 4 poin dengan Persebaya nantinya.
"Ya, tinggal berharap sebuah mukjizat saja. Tapi, kami tetap bermain nothing to lose di pertandingan terakhir," tandas Rudy Eka Priyambada.
Beratnya peluang lolos pun coba disikapi secara bijak oleh Pelatih PS TNI itu. Rudy mengambil sisi potisif, jika ini hanya lah event pramusim, sehingga mesti dimaksimalkan untuk membenahi semua kesalahan yang masih ada dalam skema permainan.
"Lebih baik kalah dulu sekarang, dari pada di Liga 1 nanti. Kami jadi tahu apa saja kekurangan tim yang perlu dibenahi lagi," ungkapnya.
Dilanjutkannya, bahwa skuat asuhannya saat ini memang belum pada performa terbaik. Apalagi, komposisi pemain juga belum komplit, lewat hadirnya dua pemain asing yakni Redouane Zerzouri dan Eliu Martins Bruno saja.
"Peluang lolos tipis, bagi saya tidak masalah. Yang penting, secara permainan tim ini sudah bisa mengimbangi tim lawan," paparnya.
"Dan sejauh ini, saya bisa memberi penilaian 8,5 untuk performa pemain saya (dari dua pertandingan grup C melawan Persebaya dan Madura United)," pungkas Rudy.