Liga Indonesia

3 Pelajaran Berharga Pasca Pengakuan FIFA Terkait Tampilnya Indonesia di Piala Dunia

Senin, 29 Januari 2018 18:25 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© INDOSPORT/Herry Ibrahim
Egy Maulana Vikri tengah duduk di lapangan hijau. Copyright: © INDOSPORT/Herry Ibrahim
Egy Maulana Vikri tengah duduk di lapangan hijau.
Motivasi bagi Pemain Muda

Salah satu pandit sepakbola nasional, Mohamad Kusnaeni atau biasa dikenal dengan Bung Kus menyatakan pengakuan FIFA tersebut seharusnya mendorong pemain muda untuk lebih bekerja keras dan tekun berlatih. Dengan pengakuan itu pula secara tidak langsung FIFA telah memberikan perhatian untuk sepakbola Indonesia.

"Pengaruhnya tentu ada, walaupun secara tidak langsung. Soalnya kan itu Hindia Belanda bukan Indonesia. Kemudian dahulu kan belum mengenal kualifikasi yang rumit seperti sekarang," buka Bung Kus. 

"Tetapi setidaknya ini bisa menjadi pendorong semangat bagi pemain muda bahwa Indonesia pernah ada jejak sejarah di Piala Dunia," sambungnya.

Tak hanya soal motivasi, pemain di era 1930-an juga mengajarkan mengenai perjuangan dan sikap rela berkorban demi mengharumkan nama bangsa. Bayangkan saja, para pemain saat itu dilaporkan meninggalkan keluarnya hingga berbulan-bulan lamanya. Keadaan itu tidak lain disebabkan perjalanan antar benua yang tidak semudah saat ini. 

Hal itu tentunya harus menjadi pelecut semangat bagi pemain muda potensial seperti Egy Maulana Vikri yang dilaporkan dilirik klub Eropa. Apalagi pemain Timnas U-19 itu secara tegas telah mengatakan ia ingin membuktikan jika pesepakbola Tanah Air juga bisa merumput di kancah dunia.

"Saya ingin main di Eropa biar orang luar negeri juga tau kalau orang Indonesia juga bisa main bola," tegasnya.

1.4K