Pertandingan Piala Presiden 2018 antara Arema FC melawan Bhayangkara FC Selasa lalu (30/01/18) berakhir dengan skor kacamata. Namun Arema berhak melaju ke babak delapan besar karena selisih golnya melebih Bhayangkara.
Di laga Selasa lalu, banyak pelanggaran yang dihasilkan kedua kubu. Yang paling keras, terjadi ketika pemain Arema FC, Hanif Sjahbandi melanggar pemain Bhayangkara, Teuku Muhammad (TM) Ichsan.
Pemain berusia 20 tahun itu harus ditarik keluar dan digantikan sebelum babak pertama usai. Tekel keras yang diberikan Hanif kepada Ihsan memang cukup keras.
Kondisi Ichsan setelah ditekel brutal oleh Hanif kini telah diperiksa oleh tim medis Bhayangkara FC. Untuk kemungkinan patah tulang sepertinya tidak ada, namun pemeriksaan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengetahui kondisi pastinya.
Pasca pertandingan, Hanif meminta maaf atas kejadian tadi di lapangan. Penggawa Timnas U-22 Indonesia ini juga menyebut tak ada unsur kesengajaan dirinya untuk mencelakai Ichsan.
"Tidak ada niatan sedikitpun untuk mencederai dia. Dia juga merupakan teman saya yang sama-sama mencari nafkah di sepakbola. Saya meminta maaf atas kejadian tersebut," bebernya, Rabu (31/1/2018), dilansir Tribun Surabaya.
"Saya akui bahwa apa yang saya lakukan berlebihan. Saya minta maaf atas hal itu. Semoga kedepan kejadian serupa tidak terulang lagi," tambahnya.
Hanif hanya berdalih jika dirinya hanya ingin merebut bola dari lawan. Tak ada niatan secara personal atau ada unsur kesengajaan atas kejadian malam itu.