Pardedetex: Klub Legendaris Tanah Batak Selain PSMS
Pardedetex memasuki masa kegelapannya sebelum akhirnya dibubarkan. Hal tersebut berangkat dari masalah prestasi mereka yang mulai merosot, terlebih lagi penampilan mereka yang menurun di liga Galatama sendiri.
Pada 1984 silam, Pak Katua memutuskan untuk membubarkan Pardedetex. Keputusan tersebut juga didukung dengan kondisi sepakbola Indonesia yang tengah tak stabil serta mengalami kekacauan dari berbagai sisi.
Sang manajer yang kala itu dipegang oleh putra kedelapan TD Pardede, Jhony Pardede, merasa tak mampu lagi memegang kendali karena penyakit serta tekanan mental yang menderanya.
Selain kondisi kesehatan pemangkunya, Pardedetex seringkali menjadi ladang pengaturan skor. Tak hanya itu, laga yang sering dilalui oleh Pardedetex tak jarang menjadi lahan bagi para bandar judi menuai keuntungan. Alasan tersebut menguatkan keputusan untuk dibubarkannya Pardedetex.