Pemain belakang Italia dan Juventus, Giorgio Chiellini, meyalahkan Pep Guardiola sebagai salah satu penyebab negaranya gagal melaju ke Piala Dunia 2018 di Rusia.
Bebicara kepada Daily Mail, pemain yang memutuskan pensiun dari sepakbola internasional usai kegagalan tersebut menyebut gaya permainan Guardiola lah yang menjadi biang kerok kegagalan Italia, ditambah fakta bahwa pelatih asal Spanyol tersebut tidak pernah melatih di Liga Italia.
“Pep Guardiola mengacaukan dan menghancurkan pertahanan Italia," ungkap bek yang kini berusia 33 tahun itu.
"Dia adalah pelatih yang luar biasa dengan pemikiran luar biasa juga. Sayangnya pelatih Italia banyak yang mencoba menirunya tanpa pengetahuan yang sama. Dan dalam 10 tahun terakhir, kami kehilangan identitas kami," sambungnya.
Banyaknya pelatih Italia yang mencoba meniru gaya Pep, Chiellini menjelaskan, membuat sepakbola Italia dalam 10 tahun kebelakang gagal melahirkan pemain-pemain belakang hebat yang sudah menjadi tradisi.
“Kami kehilangan identitas Maldini, Baresi, Cannavaro, Nesta, Bergomi, Gentile, Scirea. Antara 1984 dan 1995 kami hanya memiliki Bonucci,” ungkapnya.
Meski begitu Chiellini berharap kegagalan melaju ke Rusia bisa menjadi kasalitator dalam sepakbola Italia.
"Hasil (kualifikasi) Piala Dunia ini menjadi bukti masalah kami. Saya berharap sekarang kami bisa memulai dan menjalankan kembali sepakbola italia," ungkapnya.
Ekspresi Giorgio Chiellini usai mencetak gol untuk Italia.Kegagalan ini buatnya pribadi juga akan menjadi hal yang tidak mengenakan selama tengah tahun nanti. Dirinya mungkin tidak akan berada di depan TV saat gelaran Piala Dunia berlangsung.
"Sejujurnya, menonton Piala Dunia akan seperti pisau belati yang menusuk ke perut saya. Itu tidak akan jadi satu bulan yang bagus," ungkap Chiellini.
"Saya akan sedikit melihat hasil pertandingan, tetapi saya tidak bisa membayangkan duduk di depan TV untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia dari rumah," tutupnya.