Pelatih Persiba Balikpapan Wanderley Junior mengungkapkan, program naturalisasi yang dilakukan PSSI dalam beberapa tahun terakhiruntuk membentuk skuat tim nasional yang kuat justru terlambat. Pasalnya, sejumlah negara-negara yang selama ini merupakan barometer sepakbola dunia di antaranya seperti Jerman maupun Italia sudah melakukannya sejak puluhan tahun yang lalu
“Memang kalau saya bilang PSSI terlambat. Karena selama 13 tahun saya di Indonesia banyak pemain asing yang berkualitas dari Amerika Latin dan Afrika,” ujar Wanderley.
“Italia. Jerman, Swiss dan negara-negara lainnya, termasuk di Asia juga melakukan naturalisasi dan itu biasa. Cuma harusnya sudah dilakukan dari dulu,”
Pelatih berdarah Brasil itu mengatakan, sejak era Jaksen F Tiago banyak pemain asing berkualitas yang bermain di kompetisi nasional. Bahkan beberapa di antaranya menikah dengan wanita Indonesia.
“Banyak pemain asing dari Amerika Latin dan Afrika yang berkualitas. mereka di antaranya Danilo Fernando, Luaciano Lendro, Carlos de Melo, Ronald Fagundez maupun Abanda,” ujarnya.
Begitu pun striker Arema FC, Cristian "El Loco" Gonzales, dan striker Sriwijaya FC, Alberto Gonzalves, yang juga terlambat di naturalisasi. Meski keduanya beristri wanita Indonesia.
Menurut wanderley, jika kedua pemain tersebut dinaturalisasi di usia yang masih muda tentu bisa membantu tim nasional. Hal ini dikarenakan selama ini kedua pemain dikenal sebagai penyerang haus gol.
Gonzales resmi menjadi warga negara Indonesia ketika usia sudah 34 tahun atau pada 2010 lalu. Sedangkan Beto baru-baru ini saja ketika usianya kini sudah 36 tahun.
“Gonzales sudah umur berapa dia (naturalisasi), coba kalau dari umur 25 tahun mungkin sudah berapa banyak dia bantu tim nasional. Beto kalau 10 tahun lalu,” katanya.
Meski begitu, Wanderley juga berharap, tim nasional juga tidak bergantung pada pemain asing. Karena PSSI harus tetap fokus membina klub melahirkan pemain bertalenta.
“Pemain lokal juga harus dapat dukungan dan PSSI harus fokus juga bina klub. Pemain lokal harus terus didukung sehingga bisa berprestasi untuk tim nasional,” katanya.
Setelah striker Bali United Ilija Spasojeviv dan Beto menjadi warga negara Indonesia, kabarnya mantan gelandang serang Semen Padang FC Esteban Viscara juga dalam waktu dekat akan menjadi warga negara Indonesia.
Bahkan striker Persija Jakarta Marko Simic yang menjadi pemain terbaik dan topskor Piala Presiden dengan torehan 11 gol menyatakan siap berseragam tim nasional.