Empat tahun lalu, seorang remaja bernama Oleksandr Zinchenko terbang dari Ukraina Timur menuju ke Rusia untuk memulai kehidupan baru setelah tempat tinggalnya terjadi peperangan.
Setelah kepindahannya itu, kehidupan Zinchenko berubah total. Pemuda berusia 21 tahun ini hanya membutuhkan waktu 18 bulan untuk menarik minat raksasa Inggris, Manchester City. Sebelum bermain reguler di klub itu, ia sempat dipinjamkan selama satu tahun ke klub Belanda, PSV Eindhoven.
Pada hari minggu (25/02/18), Zinchenko diprediksi akan bermain sebagai pemain utama ketika klubnya bertanding melawan Arsenal di laga puncak Piala Liga Inggris di Stadion Wembley. Cederanya Benjamin Mendy dan kartu merah Fabian Delph, membuat Pep tidak mempunyai pemain lain di bangku cadangan.
“Aku tidak pernah memprediksi jika dapat bergabung dengan Manchester City. Sebelumnya, aku hanyalah pemain “buangan” dari Ukraina yang mencari kehidupan layak di Rusia. Kini, semuanya berubah,” ungkap Zinchenko ke dailymail.
Zinchenko sangat berharap bisa terus berada di klub itu. Di bawah asuhan Pep Guardiola, pemain internasional Ukraina ini ingin terus dapat berkembang dan menjadi pemain yang lebih hebat ke depannya.
Jika benar-benar dimainkan, Zinchenko akan memainkan penampilan ke-10 musim ini. Jumlah itu lebih banyak dari musim sebelumnya. Kedatangan mantan pelatih Barcelona memang sangat mempermudah pemain muda seperti dirinya. Selain Zinchenko, Brahim Diaz juga remaja lainnya yang sering dimainkan.