Pada Liga 1 2018 nanti, Bhayangkara FC tidak lagi bermarkas di Stadion Patriot, Bekasi melainkan pindah ke stadion yang lebih kecil yakni di Stadion PTIK, Jakarta Selatan. Hal itu sudah menjadi keputusan manajemen sehingga stadion di kawasan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian tersebut saat ini tengah direnovasi.
Rupanya keputusan manajemen tersebut didukung oleh pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy. Bahkan pria asal Skotlandia itu mengeluarkan penyataan mengejutkan jika ia lebih suka bermain di stadion kecil seperti PTIK dibanding yang berkapasitas besar.
Simon beralasan, semakin sedikit suporter lawan yang datang, maka hal itu menguntungkan Bhayangkara FC, sebab tidak akan ada tekanan besar yang dialami anak asuhnya.
"Saya tidak mau mau pindah walau laga besar. Seperti saya bilang, lawan tak bisa bawa 35 ribu fans, semakin sedikit suporter lawan meneriaki kami akan semakin baik karena kami tidak bisa melawan suporter. Jadi cara terbaik adalah bermain di stadion yang kecil," ucap Simon.
"Katakanlah kami bermain di stadion dengan 40 ribu suporter, 38 ribu di antaranya malah suporter lawan, padahal kami bermain sebagai tuan rumah. Oleh karena itu (bermain di stadion kecil) akan membantu kami sebagai tuan rumah," imbuhnya.
- Misi Pertahankan Gelar Juara Liga 1, 2 Klub Ini Jadi Lawan Terberat Bhayangkara FC
- Eks Persija Tertantang Jalani Musim Baru di Bhayangkara
- Sebelum Liga Mulai, Petinggi Bhayangkara Tagih Hutang PT LIB
- Mewah, Ada Nuansa Emas di Jersey Home Bhayangkara
- Stadion PTIK Belum Rampung, Bhayangkara Jadi Pengungsi ke Solo
Selain angkat bicara soal stadion, Simon McMenemy juga menyinggung soal Evan Dimas dan Ilham Udin Armayn yang musim ini hijrah ke Selangor FA. Menurutnya, kepindahan dua pemain Timnas Indonesia U-23 tidak berpengaruh banyak pada pola main Bhayangkara FC karena sudah ada pemain baru yang menutup kepergian mereka.
"Tidak ada pengaruhnya menurut saya," tutupnya.