Liga Indonesia

Match Fee di Tasik Belum Dibayar Jadi Pelajaran Bagi Persib

Rabu, 28 Februari 2018 13:42 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Abdurrahman Ranala
© Arif Rahman/Football265.com
Uji coba Persib Bandung vs Priangan Selection. Copyright: © Arif Rahman/Football265.com
Uji coba Persib Bandung vs Priangan Selection.

Asisten pelatih Persib Bandung, Herrie Setyawan menuturkan, masalah match fee pertandingan uji coba menghadapi Priangan Selection di Stadion Wiradadaha, Tasikmalaya, Sabtu (24/02/2018) merupakan tanggung jawab dari Panpel yang ada di Tasik.

Menurut Herrie, saat mendapatkan undangan, skuat Maung Bandung mengajukan beberapa persyaratan salah satunya match fee dan Panpel dari Tasik menyanggupi semua yang diajukan oleh tim kebanggaan Bobotoh. 

"Pelatih bicara (match fee) itu bukan ke PT tapi ke Panpel Tasik, bukan ke Manajemen. Memang kita belum dibayar, mereka (Panpel) hanya janji-janji, kita itu tim besar kita tidak mau dipermainkan kaya gini kita profesional," kata Herrie di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Rabu (28/02/18).

© Arief Rahman/INDOSPORT
Pemain Persib Bandung saat mendengarkan instruksi dari Herrie Setyawan. Copyright: Arief Rahman/INDOSPORTPemain Persib Bandung saat mendengarkan instruksi dari Herrie Setyawan.

Herrie menambahkan, undangan tersebut resmi diajukan menggunakan surat, sehingga pihaknya memiliki bukti terkait pengajuan yang disanggupi oleh Panpel Tasik.

Jose sapaan akrabnya menambahkan, undangan dari Tasikmalaya bukan yang pertama bagi Persib. Karena sebelumnya saat masih ditangani Djajang Nurjaman, Maung Bandung juga sempat memenuhi undangan untuk melakoni pertandingan di Tasik.

Sehingga, saat mendapatkan undangan kembali, skuat Persib berpikir positif dan menerima tawaran tersebut. Hanya saja, kali ini tidak berjalan lancar dan itu menjadi pelajaran, agar kedepannya bisa selektif sebelum menerima tawaran uji coba.

"Karena kita pegang surat dari mereka, ini bukan secara lisan tapi secara surat resmi, karena itu juga bisa masuk PSSI mereka juga bisa kena sanksi. Makanya kita mau berangkat karena mereka kasih fasilitas semua dari akomodasi fee-nya juga, kita lihat mereka profesional," ucapnya. 

"Mereka panggil dua kali ke kita waktu pak Djajang, makanya kita percaya, manajemen percaya dan menyuruh pergi ke Tasik. Kepercayaan itu balas dengan kekecewaan. Mereka menjanjikan, kemarin nelpon ke dokter mau menyelesaikan hari ini transfernya," jelasnya.