Selama awal tahun 2018 ini, Tampines Rovers harus menjalani dua kali pertandingan away melawan klub Indonesia yakni Bali United dan Persija Jakarta. Hasilnya, klub asal Singapura itu terpaksa pulang dengan tangan kosong atau menelan kekalahan.
Pertandingan melawan Bali United sejatinya terjadi di babak play off pertama Liga Champions Asia, 16 Februari lalu di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Saat itu, Tampines dipaksa menelan kekalahan 1-3 setelah gol dari Fadil Sausu, Ilija Spasojevic dan Hanis Saghara yang hanya dibalas Shannon Stephen. Hasil itu lantas membuat Tampines terpaksa turun kasta ke Piala AFC.
Sialnya, mereka kembali bertemu tim Indonesia di babak penyisihan Grup H. Kali ini, Persija Jakarta meluluhlantakan skuat Si Kijang dengan skor 4-1 pada Rabu (28/02/18) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Marko Simic menjadi bintang kemarin malam dengan torehan tiga gol serta satu lainnya dari Rezaldi Hehanusa. Sedangkan satu gol Tampines disumbangkan Khairul Amri.
Melihat kondisi tersebut, pelatih Tampines, Juergen Raab, kemudian mendapat pertanyaan sulit dari awak media. Ketika ditanya tingkat kesulitan melawan Persija maupun Bali, pria asal Jerman itu kemudian memberikan jawaban lugas. Juergen mengatakan ia tidak bisa menyebut tim mana yang superior, namun baginya dua laga melawan klub Liga 1 itu sangat menyulitkan.
"Saya tidak mau bahas yang Bali dan Persija. Tapi bagi saya sangat sulit untuk membandingkan antara mereka berdua. Sesuatu yang berbeda karena bisa lihat Bali dan Persija main home, tapi klub Vietnam (Song Lam) bermain away ke kandang kami dan kami kalah," ucapnya.
"Klub Vietnam adalah tim yang performanya sangat bagus tapi kami juga sebenarnya mempunyai banyak peluang waktu main lawan mereka. Kita bisa melihat bahwa Persija waktu itu kalah lawan Johor Darul Takzim dan sekarang Johor kalah lawan Song Lam, walaupun kita tahu Persija tidak dalam full tim saat itu," sambungnya.
"Dan ketika tim ini berada di level yang sama, Persija, Johor dan Song Lam memiliki detail yang kecil yang akan sangat menentukan.
Bagi sisi kami, kami akan melakukan step by step untuk meningkatkan performa kami," imbuhnya.
Tak hanya itu, Juergen Raab juga menjelaskan alasan timnya kalah tiga kali beruntun baik dari Bali United, Song Lam, hingga Persija Jakarta. Menurutnya, kebijakan federasi Singapura untuk membatasi pemakaian pemain asing dan regulasi pemain muda turut berdampak langsung pada kekuatan timnya. Hal itu membuat setiap tim dengan pemainnnya butuh lebih banyak waktu untuk beradaptasi.
"Jadi yang pertama saya harus menjelaskan karena di federasi Singapura ada aturan baru dimana kita harus memiliki minimal 6 pemain U-23 dan kami bisa review kemarin. Kalau misalnya kalian mengikuti, kami beberapa kali kalah di liga dan sebelumnya juga kita beberapa kali kalah di pre season," tutupnya.