Musim lalu, Kompetisi tertinggi Liga Indonesia yang bertajuk Liga 1 diramaikan oleh beberapa tim baru yang salah satunya adalah PS TNI (kini PS TIRA). Bernama lengkap Persatuan Sepak Bola Tentara Nasional Indonesia, PS TNI pertama kali muncul dalam kompetisi nasional ketika mengikuti ajang turnamen Piala Jendral Sudirman pada November 2015.
Diikuti 15 klub ,PS TNI menjadi satu-satunya klub non Liga Super Indonesia (ISL) yang ikut ambil bagian pada kompetisi yang digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun Panglima Besar Jenderal Sudirman ke-100 itu. Dan agar bisa tampil kompetitip tim yang berjuluk The Army tersebut mendatangkan pemain-pemain PSMS Medan yang sebelumnya menjuarai Piala Kemerdekaan.
Tampil menarik perhatian bahkan sampai melaju ke babak delapan besar, PS TNI kemudian juga mengikuti turnamen lainnya pada tahun 2017, Piala Presiden. Dan setelahnya The Army membeli lisensi milik klub asal Papua Persiram Raja Ampat untuk bisa ikut kompetisi dalam Liga 1.
Dengan Skuat sebagian besar diisi pemain-pemain muda, termasuk beberapa pemain PSMS Medan yang memilih untuk tak kembali ke Ayam Kinantan, tim yang diasuh Rudi Eka Priyambada itu berhasil finis di posisi 12 klasemen akhir dan memastikan diri bertahan di Liga 1 musim ini.
Dan menyambut musim 2018 ini, tidak seperti banyak klub yang hingat bingar dalam merekrut pemain. The Army justru mengejutkan dengan rencana mereka berganti nama dan kandang untuk musim ini. Masih menjaga afiliasinya dengan TNI, PS TNI berganti nama menjadi PS TIRA, akronim dari Tentara Indonesia dan Rakyat.
Bukan hanya itu, jika sebelumnya bermarkas di stadion Pakansari Cibinong Bogor, tim yang dipimpin manajer Brigjen Rudi Yulianto ini akan mulai bermarkas di Stadion Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta pada Liga 1 musim 2018.