Menunjuk pelatih asing untuk menukangi tim nasional adalah sebuah tradisi lama dalam sepakbola Indonesia. Sejak pertama kali tim nasional terbentuk -- yang masih berada di bawah Hindia Belanda -- Indonesia memang kerap dilatih oleh pelatih-pelatih berpaspor negara lain.
Baru pada tahun 1966, pelatih kelahiran Indonesia pertama kali ditunjuk untuk duduk di kursi kepelatihan. Endang Witarsa, seorang lulusan kedokteran gigi kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, kala itu dipercaya untuk menukangi Timnas.
Tidak ada yang salah dengan menggunakan pelatih asing. Siapapun pelatihnya, kepentingan dan prestasi Timnas harus menjadi prioritas dalam pemilihan posisi penting dalam perkembangan sepakbola suatu negara ini.
Bagaimanapun dengan pelatih-pelatih asing masuk ke dalam kandidat, terdapat beberapa pelatih-pelatih terbaik lokal yang tidak mendapat kesempatan untuk mengasuh Timnas Indonesia. Bahkan bagi pelatih-pelatih yang telah menempatkan namanya di jajaran arsitek juara Liga Indonesia.