Liga Indonesia

Klarifikasi Yusuf Mansur soal Pembelian Nama Stadion GBK

Rabu, 4 April 2018 17:15 WIB
Penulis: Rafif Rahedian | Editor: Abdurrahman Ranala
© Herry Ibrahim/Football265.com
SUGBK saat masih direnovasi. Copyright: © Herry Ibrahim/Football265.com
SUGBK saat masih direnovasi.
Klarifikasi Yusuf Mansur

Ustad Yusuf Mansur pun akhirnya memberikan penjelasan mengenai rencananya mem-branding SUGBK dalam waktu dekat ini. Yusuf mengatakan melalui akun Instagram pribadinya, kalau ia tidak bermaksud mengganti nama SUGBK sepenuhnya.

“Dalam percaturan bisnis internasional, jika ada perusahaan diakuisisi, maka kemungkinan besar namanya bisa berubah. Terkadang nama lama dan baru akan disandingkan,” tulisnya.

 

Cara baca dan caption yg salah lagi keliru, bisa panjang urusannya, hehehe. . . Wkt itu ada diskusi... Jika Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, bakal dibranding. Kayak Stadion Ettihad. Di mana nama asli stadion diganti jadi Ettihad u/ masa selama 20th. Maka, harus ada brand lokal yg maju. Brand Indonesia. Sebab kalo emang bener branding ini (belom tentu bener juga, dan kayaknya ga bener), lalu masuklah brand asing. Brand luar. Laaaah? Kerugian berganda2. . . Jadi ini bukan ttg saya yg diberitakan pengen mengubah nama. Hehehe. Tp saya mah positif aja. Jika emang kejadian, ya saya fight lah. Buat dapetin dan jagain Branding Indonesia. . . Dalam percaturan bisnis internasional, di mana2, bahkan di Indonesia sendiri, sesama Indonesia, bahkan. Jika ada satu perusahaan, dibeli oleh perusahaan lain, apalagi sahamnya nembus saham mayoritas, single majority, maka kemungkinan besar, namanya bisa berubah. Mula2, bisa jd, nama lama dan nama baru, disandingin. Tp lama2, dg penambahan saham, nama lama bisa ilang. . . Bisa dipahami kah? Salah paham, dan gagal paham, gpp koq. Hehehe. I am the enjoyers one, insyaaAllah. Tar kita belajar2 lagi soal brand. Termasuk jika nama suami kuat banget, nama istri bisa ilang, hehehehe. Dan yg begini, jgn ampe kejadian di Indonesia. Nama2 ori Indonesia, berganti, bahkan tercatat di sejarah pun, engga . . Yuk berjuang bersama. Bismillaah walhamdulillaah.

A post shared by Yusuf Mansur (@yusufmansurnew) on

344