Bermain di hadapan pendukungnya sendiri yang memenuhi Stadion Kanjuruhan, Arema FC menjadi kubu pertama yang mengambil inisiatif serangan. Dedik nyaris saja membuat Singo Edan unggul di menit kedua, apabila bola tidak lepas dari kontrolnya.

10 menit berselang, Thiago dan Ahmet bekerja sama di depan gawang PSM. Sayang, upaya keduanya hanya berakhir dengan sepakan pojok.

Tidak ingin terus ditekan, PSM coba balik menekan di menit ke-15. Wiljan Pluim nyaris membungkam publik Kanjuruhan lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Beruntung bagi Arema, bola mengarah tepat ke pelukan Joko Ribowo.

Memasuki 30 menit bergulirnya babak pertama, Arema masih mendominasi penguasaan bola hingga 50 persen lebih. Sayangnya, setiap peluang yang mereka ciptakan selalu terbentur ketatnya pertahanan PSM.

Tiga menit jelang berakhirnya waktu normal paruh pertama, Hanif yang tidak terjaga melepaskan sebuah sepakan dari dalam kotak penalti. Namun, kurangnya akurasi membuat bola terbang di atas mistar gawang.

Hingga waktu berakhir, masih tidak ada gol yang tercipta. Alhasil, skor imbang 0-0 mengiringi langkah pemain Arema dan PSM ke ruang ganti.