Profil Stadion Piala Dunia 2018: Luzhniki Stadium
Rusia dan Indonesia memang memiliki hubungan sejarah yang cukup erat para masa pemerintahan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Tak cuma dalam urusan politik semata, di bidang olahraga sendiri, negeri yang pernah diduduki oleh Stalin tersebut menjadi inspirasi bagi negara kita.
Hal tersebut nampak dengan kehadirannya Stadion Utama Gelora Bung Karno yang dibuka pada 1962 silam. Stadion megah kebanggaan Indonesia itu ternyata punya kaitan erat dengan Stadion Luzhniki.
Semua berawal dari kunjungan Presiden Soekarno ke Rusia yang kala itu masih Uni Soviet, di mana Indonesia kala itu memang memiliki hubungan dominan dengan negara-negara blok Timur.
Soekarno yang kala itu berpidato di hadapan ribuan warga Moscow mengungkapkan bahwa Indonesia dan Rusia adalah saudara jauh namun selalu dekat di hati. Sepulangnya dari sana, Soekarno pun akhirnya ingin membangun stadion yang serupa dengan Luzhniki.
Stadion yang kabarnya melibatkan arsitek dan tukang-tukang asal Soviet tersebut akhirnya dibangun oleh Soekarno dari anggaran pembangunan yang kabarnya merupakan utang dari Soviet sebesarn 12,5 juta USD yang diturunkan pada 1958 silam.