In-depth

Peluang Juara Liga Primer Inggris 2018/19 dan 2 Kandidat Terkuat

Rabu, 1 Agustus 2018 07:40 WIB
Editor: Gerry Crisandy
© Chelsea
Maurizio Sarri resmi dikontrak Chelsea. Copyright: © Chelsea
Maurizio Sarri resmi dikontrak Chelsea.
Figur di Kursi Kepelatihan

Satu faktor lainnya yang begitu berdampak adalah sosok pelatih. Terdapat dua sudut pandang untuk melihat hal yang satu ini: stabilitas dan inovasi.

Man City, Man United, Liverpool dan Tottenham Hotspur memiliki satu keunggulan dibandingkan Chelsea dan Arsenal, yaitu stabilitas pelatih.

Pelatih-pelatih dari keempat tim tersebut telah berada di kursi kepelatihan setidaknya selama dua musim -- mempunyai paling sedikit dua tahun lebih banyak untuk mengenali tim yang dimilikinya.

Pelatih-pelatih seperti Guardiola, Mourinho, Klopp dan Pochettino masing-masing telah mengerti dengan benar apa yang diinginkannya, mengenali kelebihan dan kekurangan tim dan memiliki rencana yang jelas untuk bursa transfer musim panas.

Para pemain pun tidak perlu bersusah-susah beradaptasi dengan sistem dan gaya bermain yang baru -- kecuali sang pelatih melakukan revolusi dalam formulanya.

Sementara Chelsea dan Arsenal akan sama-sama dipimpin oleh sosok yang baru, masing-masing Maurizio Sarri dan Unai Emery.

Awal musim ini juga semakin berat bagi Sarri dan Emery, dengan fakta bahwa beberapa pemain pilarnya memiliki liburan yang lebih panjang karena Piala Dunia 2018. 

Bagaimanapun, faktor inovasi seperti yang disebutkan di atas juga tak dapat diabaikan.

Dalam tiga tahun terakhir, dua juara Liga Primer Inggris merupakan dua tim yang dinahkodai oleh pelatih-pelatih di musim debutnya: Claudio Ranieri di Leicester City dan Antonio Conte di Chelsea.

Di musim 2015/16, Leicester asuhan Ranieri mengejutkan seluruh dunia dengan permainan direct football miliknya di era di mana seluruh tim berlomba-lomba untuk memiliki penguasaan bola lebih banyak. 

Sementara di musim berikutnya, Conte dengan strategi tiga beknya -- yang tidak begitu populer di Liga Primer -- membuat tim-tim lain bahkan mereplika taktik sang pelatih Italia, termasuk Timnas Inggris asuhan Gareth Southgate di Piala Dunia 2018.

Inovasi-inovasi yang ditawarkan oleh pelatih-pelatih baru adalah faktor yang tak boleh luput dari perhatian. Belum lagi motivasi lebih dari para penghuni ruang ganti yang ingin menarik hati pelatih baru, mencoba mendapatkan posisi reguler di kesebelasan utama.