In-depth

Pusat Serangan Timnas U-23: Evan Dimas, David Maulana, Lilipaly?

Jumat, 17 Agustus 2018 16:37 WIB
Editor: Gerry Crisandy
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemain Indonesia U-23, Septian David Maulana berusaha melarikan diri  dari kejaran pemain Palestina. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemain Indonesia U-23, Septian David Maulana berusaha melarikan diri dari kejaran pemain Palestina.
Septian David Maulana

Pemain yang saat ini berada di bawah kontrak bersama Mitra Kukar ini merupakan gelandang serang andalan Luis Milla di Timnas U-23, sebelum kedatangan Lilipaly ke dalam tim, seperti di ajang SEA Games 2017 lalu, misalnya.

Septian bahkan tercatat sebagai top skor Timnas U-23 selama berada di bawah kepimpinan Luis Milla, dengan tujuh gol, termasuk tiga gol di SEA Game 2017. Septian memang kerap dimainkan sebagai gelandang serang yang bertugas sebagai penyerang lubang, di belakang pemain seperti Ilham Udin Armaiyn.

Memiliki posisi dan gaya bermain yang begitu mirip dengan Lilipaly, Septian mulai menjadi pilihan kedua. Dipastikan, Septian akan menanti kesempatan untuk kembali merebut posisinya di kesebelasan utama.

Sayangnya, ia gagal memanfaatkan kesempatan tersebut di laga melawan Palestina.

Milla memutuskan untuk menempatkan Septian sebagai gelandang serang dan bermain di belakang Lilipaly yang diplot sebagai false nine. Laga baru berjalan 38 menit, Septian kembali ditarik keluar, digantikan oleh Ilham Udin Armaiyn.

"Septian David diganti karena sistem tidak berjalan sesuai rencana. Saya pun melihat kami didominasi oleh Palestina," klaim Luis Milla usai pertandingan, terkait keputusannya tersebut.

"Anak-anak juga kesulitan ketika menghadapi tekanan ketat lawan, jadi saya menambah satu penyerang lagi untuk menambah kecepatan," tambahnya.

Dimasukkannya Ilham membuat Lilipaly kembali ke posisinya sebagai gelandang serang. Milla menganggap duet Lilipaly dan Septian -- dua pemain haus gol, gagal.

267