Kelemahan Uni Emirat Arab Bisa Dieksploitasi Timnas U-23
Salah satu alasan utama adalah, butanya Indonesia terhadap gaya bermain UAE. Hal tersebut diakui oleh pelatih Timnas U-23, Luis Milla.
"Saya tidak tahu permaianan UAE, tapi kami masih punya empat hari. Mereka tim kuat dan kompak, akan sulit tapi kami akan mempersiapkan itu. Setelah ini kami akan lihat video pertandingan mereka," ujar Milla usai laga melawan Hong Kong.
Empat hari adalah waktu yang begitu singkat untuk mempelajari permainan lawan melalui video rekaman, mempersiapkan taktik dan mengimplementasikan taktik tersebut kepada para pemain di sesi latihan.
UAE menggunakan sistem yan terbilang cukup unik, terutama di belakang. Di atas kertas, anak-anak asuh pelatih Skorza Magiet tersebut menggunakan formasi 4-4-2 dengan keempat gelandang membentuk diamond (atau ketupat).
قائمة منتخبنا الأولمبي لمباراة اليوم أمام منتخب الصين ضمن دورة الألعاب الآسيوية ..
— UAEFA (@uaefa_ae) 19 Agustus 2018
..#الأبيض_الأولمبي #AsianGames2018 pic.twitter.com/w2LfsJJtCm
Tapi satu gelandang yang menempati posisi gelandang bertahan, akan bermain begitu dalam hingga terkadang terlihat seperti bek kelima.
Dua gelandang tengah, yang bermain melebar, juga akan bertugas seperti pemain sayap, mengapit satu gelandang serang kreatif.
Sementara, di depan, UAE menggunakan dua penyerang tengah.