In-depth

Timnas U-23 Punya Dele Alli dalam Sosok Stefano Lilipaly

Jumat, 24 Agustus 2018 15:27 WIB
Editor: Gerry Crisandy
© INASGOC
Stefano Lilipaly bersiap menerima bola pada saat berhadapan dengan Laos. Copyright: © INASGOC
Stefano Lilipaly bersiap menerima bola pada saat berhadapan dengan Laos.
Kecerdasan Seorang Lilipaly

Misalnya pada gol kedua Indonesia di pertandingan melawan Hong Kong  (video di bawah). Ketika Rezaldi Hehanusa berhasil menusuk ke tengah lapangan, terlihat kecerdikan Lilipaly untuk mencari ruang.

Seorang playmaker akan mendekati Rezaldi untuk menerima bola, tapi Lilipaly justru menjauhi bola, membiarkan Beto, seorang penyerang, justru menjemput bola. Lilipaly kemudian telah berdiri bebas di depan kotak penalti.

Contoh lainnya adalah gol kedua Beto di pertandingan melawan Laos (video di bawah). Gol tersebut terjadi karena Lilipaly yang berlari ke ruang kosong, sebelum memberikan operan backheel yang menjadi assist.

Bagaimanapun, pemain seperti Lilipaly juga bergantung pada kualitas-kualitas rekan-rekan di sekelilingnya. Sebaik apapun Lilipaly dalam menemukan posisi yang menguntungkan, hal tersebut akan menjadi sia-sia selama bola tidak sampai ke kakinya, seperti yang terlihat di pertandingan melawan Palestina.

Indonesia dan Milla beruntung memiliki pemain dengan kemampuan unik seperti Lilipaly di dalam skuat. Sekarang, hanya tinggal bagaimana Indonesia mengoptimalkan seorang Lilipaly untuk mencapai medali emas Asian Games 2018.

 

Susunan pemain yang hampir serupa saat melawan Hong Kong kemarin kembali diterapkan Luis Milla untuk melawan UEA sore ini. Perubahan terjadi dengan masuknya Andy Setyo sebagai starter. #sepakbola #AsianGames2018 #Indonesia #hongkong #timnasday #timnas #PentAsia2018 #indosport

A post shared by INDOSPORT.com (@indosportdotcom) on

75