Liga Indonesia

Edy Rahmayadi: Tugas PSSI Tidak Ada Sampai ke Pembinaan Suporter

Rabu, 26 September 2018 10:12 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Kembali Makan Korban, Ketum PSSI Minta Bantuan Pemerintah. Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Kembali Makan Korban, Ketum PSSI Minta Bantuan Pemerintah.

FOOTBALL265.COM - Kabar duka kembali menyelimuti persepakbolaan nasional. Di tengah minimnya prestasi yang diraih justru kerusuhan baik di dalam maupun di luar stadion semakin marak terjadi.

Teranyar, terjadi kasus pengeroyokan oknum pendukung Persib Bandung kepada salah satu Jakmania, Haringga Sirla jelang laga big match tersebut dilangsungkan pada Minggu (26/09/18) lalu.

Menanggapi hal tersebut, ketua umum federasi sepak bola Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi memberikan pandangannya dan sejumlah masukan terkait insiden tersebut. 

Melansir dari rekaman wawancara dalam acara Indonesia Lawyers Club di salah satu stasiun TV Swasta, Edy memberikan pernyataan jika pemerintah baiknya turut ikut membantu demi menciptakan kenyamanan para suporter saat menyaksikan laga tandang dan kandang.

Menurut Edy, gubernur tempat berlangsungnya pertandingan tersebut harus bertanggung jawab terhadap kemananan para penonton. Hal tersebut terjadi lantaran PSSI tidak memiliki jobdesk tuk membina para suporter.

"Jobdesk-nya PSSI tidak ada sampai pembinaan ke suporter. PSSI hanya membina sampai ke atlit, penyiapan atlit," ujar Edy Rahmayadi. 

"Kehadiran pemerintah ini kalau dia bermain di pemprov, ya gubernurnya itu yang bertanggungjawab. Kalau mainnya di Malang, karena ada satu pemprov 2 klub disitu, Persebaya dan Arema, yang bertanggungjawab bupati di situ. Kenapa begitu? orang Malang beda dengan Papua. Yang tahu sifat orang Malang ya bupati malangnya itu." tambahnya.

Sementara itu, terkait kembali meninggalnya suporter akibat pengeroyokan antarsuporter, PSSI melalui ketua umumnya resmi menegaskan bahwa Liga 1 2018 untuk senior sementara waktu dihentikan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Ketua The Jakmania, Ferry Indra Sjarief menyatakan kalau untuk mendamaikan suporter bola harus dimulai dari persoalan nyanyian rasis. . Fanatisme dalam sepakbola yang diamalkan dalam sebuah lagu, merupakan bahan bakar bagi para pemain untuk terus semangat mengejar bola. Namun, jika lagu itu berisi ejekan rasis terhadap lawan, itu adalah upaya mematikan sepak bola. #BungFerry #Jakmania #Persija #PersijaJKT

A post shared by INDOSPORT.com (@indosportdotcom) on

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT

75