Liga Indonesia

Diminta Mundur, Edy Rahmayadi: PSSI Harus Saya Lindungi!

Kamis, 27 September 2018 10:51 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Ketua umum PSSI, Edy Rahmayadi, menghampiri para suporter PSMS Medan. Copyright: © Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Ketua umum PSSI, Edy Rahmayadi, menghampiri para suporter PSMS Medan.

FOOTBALL265.COM - Kabar duka yang menimpa persepakbolaan nasional pada pekan ini, menimbulkan sejumlah desakan dari masyakat agar sang ketua umum PSSI mau melepaskan jabatanya.

Menanggapi hal tersebut, dalam salah satu sesii acara Mata Najwa yang ditayangkan di  salah satu stasiunTV swasta, Edy Rahmayadi selaku Ketum PSSI pun memberikan jawaban tegasnya.

Dikutp dari salah satu perbincangan Edy Rahmayadi dalam acara Mata Najwa pada Rabu (26/9) malam lalu, gubernur Sumatra Utara tersebut menjelaskan bahwa dirinya masih memiliki beban tanggung dan akan menjaga amanah sebagai ketua PSSI hingga 2020 nanti.

Dimulai dengan pernyataan terkait munculnya petisi dari 60 ribu orang yang meminta dirinya mundur dari PSSI, Edy pun menjelaskan jika ia akan mundur jika ada permintaan langsung yang memintanya mundur.

Edy Rahmayadi bahkan menegaskan jika ia akan tetap memegang tampuk kepemimpinan PSSI hingga masa jabatannya berakhir dan berdalih bahwa jabatan Ketua Umum PSSI merupakan amanah rakyat yang harus dilindungi. 

"Yang saya takutkan kalau satu dari 60 ribu orang itu menginginkan jabatan di PSSI. Jabatan ini amanat rakyat. Saya harus melindunginya sampai 2020," tuturnya.

Sebelumnya, petisi terkait desakan tuk meminta Edy Rahmayadi mundur telah beredara di situs change.org beberapa bulan lalu saat dirinya resmi menjadi gubernur Sumut.

Namun petisi itu kembali muncul seiring tragedi tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla di area parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api, jelang laga antara Persib vs Persija pada Minggu (23/9) lalu.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Komisi disiplin (Komdis) PSSI akhirnya mengeluarkan hukuman kepada tim dan pemain Persiwa Wamena yang melakukan tindakan pengeroyokan kepada wasit Abdul Razak yang memimpin pertandingan saat laga antara Persegres Gresik United kontra Persiwa Wamena, Sabtu lalu. Dan salah satu pemain yang mendapat hukuman paling berat adalah Aldo Claudio, jebolan dari iklat Salatiga, Jawa Tengah. Aldo dilarang menjalani kegiatan di lingkungan PSSI seumur hidup. #AldoClaudio #PersiwaWamena #indosport

A post shared by INDOSPORT.com (@indosportdotcom) on

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT

130