Liga Indonesia

Milan Soroti Rivalitas Sepak Bola Indonesia Yang Sudah Berlebihan

Jumat, 28 September 2018 10:56 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Yohanes Ishak
© INDOSPORT
LOGO LIGA 1. Copyright: © INDOSPORT
LOGO LIGA 1.

FOOTBALL265.COM - Arema FC menjadi salah satu dari 18 tim yang ikut terkena dampak dari penghentian kompetisi untuk sementara waktu.

Hal itu sebagai bentuk ketegasan Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI dalam menyikapi insiden kematian supporter bernama Haringga Sirila pada laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, Minggu 23 September 2018 kemarin.

Alhasil, sebanyak 9 jadwal pertandingan di pekan 24 Liga 1 berstatus tunda. Salah satunya, adalah super big match bertajuk Derby Jatim antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya, yang seharusnya dihelat pada 30 September nanti.

"Tentu saya setuju dengan penghentian kompetisi saat ini. Harus ada cukup waktu bagi federasi untuk menyelesaikan masalah yang tengah terjadi," papar Milan Petrovic.

"Semua pihak tentu sangat menyesalkan adanya korban jiwa di sepak bola. Saya sendiri cukup sedih melihat kenyataan ini," pelatih Arema FC kelahiran Serbia itu melanjutkan.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Milan Petrovic, pelatih Arema FC. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTMilan Petrovic, pelatih Arema FC.

Milan pun menilai insiden kematian seorang suporter di pertandingan sepak bola adalah hal yang ironis. Pasalnya, semua suporter pada hakikatnya memiliki tugas untuk mendukung tim yang sedang bertanding, meski berbalut rivalitas yang demikian kental.

"Di suatu hari, saya melihat suporter Indonesia saling berbaur di bawah satu bendera (tim nasional). Mereka tidak peduli asal mereka atau pemain di tim itu, baik dari Arema, Persebaya, Persib, Persija, dan tim lain," ulasnya.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Suasana latihan pemain Arema FC. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTSuasana latihan pemain Arema FC.

"Dalam sepak bola, rivalitas memang sudah wajar tercipta. Di Eropa, Anda melihat rivalitas yang kental seperti Barcelona (dengan Real Madrid di Liga Spanyol). Tapi setelah pertandingan, ada respek yang selalu dijunjung tinggi oleh tim maupun fans," sambung Milan.

Respek, menjadi sikap paling sakral yang memang wajib dijunjung tinggi dalam sepakbola. Meski pada suatu pertandingan, tekanan sangat tinggi atas rivalitas tim maupun suporter di dalam stadion.

"Saya pribadi tidak ingin memiliki musuh di sini. Saya juga ingin tim ini maupun para fans juga tidak saling membenci satu sama lain sepanjang sepakbola bergulir," pungkas Manajer Timnas Slovenia U-20 tahun lalu tersebut.