Liverpool dan Chelsea sama-sama menambal lini tengah dengan sejumlah pemain baru musim panas ini. The Reds menambahkan Naby Keita dan Fabinho dengan nilai lebih dari 90 juta pounds ke lini tersebut. Sedangkan The Blues menambahkan Mateo Kovacic melalui pinjaman jangka panjang Real Madrid, serta mendatangkan Jorginho.

Jorginho dan Kovacic sebelumnya pernah terkait dengan Liverpool. Dan kedatangannya ke Stamford disandingkan dengan N’Golo Kante, pemain terbaik Liga Primer Inggris dalam beberapa tahun terakhir. Tentunya ketiga pemain itu akan menjadi lini tengah cukup mematikan bukan?

Tidak demikian, karena ada ketidakseimbangan di dalam skuat Chelsea. Kante cenderung bermain jauh ke depan sebagai gelandang daripada bertahan di posisinya. Artinya The Blues akan lebih menekan namun rentan di lini tengah.

Jorginho, sementara itu bermain lebih dalam dengan mengumpulkan banyak umpan. Meskipun dirinya bisa bertahan, namun ia tidak bisa menyeimbangi pertahanan Kante. Kovacic juga demikian belum menemukan performanya karena masih beradaptasi dengan sistem dan tuntutan Sarri.

Klopp, di samping itu, diharapkan bisa menurunkan tiga gelandang andalannya, Jordan Henderson, James Milner dan Wijnaldum, yang telah terbukti bermain seimbang untuk mengoyak pertahanan lawan.