INDOSPORT.com – Laga amal untuk Haringga Sirla antara Arema FC vs Madura United berlangsung Sabtu (29/09/18) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Pertandingan itu dihadiri oleh 35 ribu Aremania yang hadir di stadion. Sebelum pertandingan, para manajer klub dan sejumlah petinggi Liga 1 melakukan ikrar sebagai wujud persatuan sepak bola Indonesia.
Namun demikian, partai yang berlangsung menghibur itu mendapatkan kritikan dari Presiden Madura Unteid, Achsanul Qosasih. Ia menyayangkan chant negatif yang masih dinyanyikan oleh suporter tuan rumah di momen damai tersebut.
Madura setuju, momen bersejarah ini ditempatkan di Malang.
— Achsanul Qosasi (@AchsanulQosasi) September 29, 2018
Sayangnya Aremania masih terkumadang nyanyian yg kurang elok. ini harus yg terakhir. sudahi dan hentikan..!!
Kepada Bonek, jgn dihiraukan nyanyian tsb. Anggaplah itu nyanyian sisa yg akan sgr punah. Habis ditelan Zaman pic.twitter.com/VaxzFLBAbg
“Madura setuju, momen bersejarah ini ditempatkan di Malang. Sayangnya Aremania masih terkumandang nyanyian yang kurang elok,” tulis Achsanul melalui akun Twitter pribadinya.
“Ini harus yang terakhir. Sudahi dan hentikan! Kepada Bonek, jangan dihiraukan nyanyian tersebut. Anggaplah itu nyanyian sisa yang akan segera punah. Habis ditelan zaman.”
Para manajer klub Liga 1 2018, kecuali PSM Makassar yang berhalangan hadir, datang ke Malang untuk menyampaikan visi dan misi bertajuk “Rivalitas Tanpa Membunuh” dibarengi tanda pagar “Selamatkan Sepak Bola Kita”.
Walaupun berlangsung singkat dan dengan persiapan yang mendadak, mereka menyampaikan ikrar tersebut sekitar 30 menit sebelum sepak mula laga amal Arema FC vs Madura United.
Ikut Terus Berita Sepak Bola dan Liga Indonesia di INDOSPORT