Bola Internasional

Pertama dalam Sejarah, Laga Superclasico Tersaji di Final Copa Libertadores 2018

Jumat, 2 November 2018 05:43 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Juni Adi
 Copyright:
Sejarah Superclasico

Laga superclasico yang melibatkan rivalitas antara dua tim sekota di Buenos Aires, Boca dan River Plate ini hampir setua sepak bola di Argentina itu sendiri.

Selayaknya pertandingan derby, setiap pertandingan yang melibatkan kedua tim selalu disambut antusias kedua kelompok suporter.

Namun bukan hanya itu, antusaisme luar biasa kedua kelompok suporter sendiri tak lepas dari sejarah berdirinya kedua klub. Pada awalnya kedua kesebelasan ini sama-sama dibentuk di area industri La Boca yang dipenuhi imigran. 

Namun belakangan River Plate yang didirikan oleh imigran asal Inggris, dianggap sebagai timnya orang-orang berduit dan Boca yang dibentuk oleh seorang imigran Irlandia, dua imigran Italia dan beberapa pelajar setempat belakangan mulai menjadi representasi orang-orang miskin kota.

Sementara julukan Superclasico melekat selain karena antusiasme yang tinggi dari kedua suporter yang kadang bertindak di luar batas, namun juga lantaran besarnya masa kedua klub tersebut dalam sepak bola Argentina.

Setidaknya 73% dari total populasi Argentina adalah pendukung dari kelompok tersebut. Jadi sangat layak dikatakan bahwa pertarungan kedua tim bukan hanya sebagai pentasbihan klub mana yang terbaik di Buenos Aires, namun juga di seantoro Argentina.

Dan melihat aksi-aksi suporter dalam laga ini, juga nama-nama besar yang pernah terlibat di dalam pertandingan.

Banyak pihak yang menyebut laga Boca Juniors vs River Plate adalah pertandingan derby terbesar yang ada di dunia. Bahkan kebesarannya mengalahkan laga El Classico di Eropa antara Real Madrid vs Barcelona.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Selain 2 penggawa asal Papua, Terens Puhiri & Yanto Basna. Para pemain yang berkiprah di luar negeri ini nyatanya juga tak dipanggil Bima Sakti untuk Piala AFF 2018. Pertama ada nama Ryuji Utomo yang sukses membawa RTT Rayong promosi ke Liga utama Thailand Lalu ada Andik Vermansah yang sudah malang melintang di persepakbolaan Malaysia dengan memperkuat Selangor FA & Kedah FA tentunya sangat menguntungkan jika Andik bisa dipanggil oleh Bima Sakti di Piala AFF kali ini. Selain Andik yang bermain di Malaysia, nama Achmad Jufriyanto juga luput dari pantauan coach Bima. Jupe diketahui saat ini memperkuat Kuala Lumpur FA. Selanjutnya ada striker klub Liga 2 Australia Western Knights SC. Yulius Mauloko yang baru saja menjadi top skor dengan torehan 11 gol. Sementara itu, di nomor lima ada striker blaster-an Indonesia-Belanda, Ezra Walian yang kini berkostum RKC Waalwijk, Ezra juga tak dilirik oleh Bima Sakti padahal Ezra merupakan predator andal asal ada bola-bola manja yang diarahkan padanya. Terakhir adalah striker klub Liga Super Malaysia Selangor FA, Ilham Udin Armaiyn. Seperti kita ketahui Ilham merupakan salah satu pemain yang bersinar di generasi Evan Dimas. #AFFCup208 #indosport

A post shared by INDOSPORT.com (@indosportdotcom) on

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Internasional dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.

708