In-depth

Tragedi Munich, Duka Manchester United dan Sepak Bola Dunia

Sabtu, 3 November 2018 16:00 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:
6 Februari 1958 di Munich

Manchester United baru saja lolos dari babak perempatfinal Liga Champions usai menahan imbang tuan rumah Red Star Belgrade dengan skor 3-3 (agregat 5-4).

Mereka menjadi satu-satunya tim dari Inggris yang bermain di Liga Champions usai sebelumnya Federasi Sepak Bola Inggris (FA) melarang klub Premier League Inggris berlaga di kompetisi Eropa.

Setelah merayakan kemenangan tersebut, skuat Manchester United harus segera terbang ke Inggris untuk melakoni pertandingan liga. Mereka lantas menyewa pesawat Airspeed Ambassador milik British European Airways yang dipimpin oleh kapten James Thain.

Karena kehabisan bahan bakar, pesawat harus transit di Bandara Munich-Reim, Jerman Barat. Namun demikian, ternyata ini menjadi awal dari tragedi yang menimpa penggawa Manchester United.

Tanda-tanda pesawat gagal terbang sebenarnya telah tercium sebelum tragedi tersebut terjadi. Pesawat sempat mengalami penundaan lepas landas sebanyak dua kali akibat kerusakan mesin.

Meskipun begitu, Kapten James Thain bersikeras untuk menerbangkan pesawat yang hendak membawa rombongan Manchester United, walau telah diperingatkan oleh pihak menara pengawas.

Pesawat Airspeed Ambassador akhirnya gagal lepas landas. Salju tebal yang berada di ujung landasan menahan pesawat untuk mencapai kecepatan minimal terbang.

Pesawat menabrak pagar dan melewati ujung landasan sebelum sayap pesawat membentur rumah terdekat sehingga sobek.

199