FOOTBALL265.COM - Bak jatuh tertimpa tangga, tim Madura FC sepertinya mendapat kesialan beruntun saat menghadapi PSS Sleman. Selain mendapat gol offside, ternyata Madura FC juga mendapat pemukulan selepas laga.

Madura FC menghadapi tuan rumah PSS Sleman di babak delapan besar Liga 2. Laga ini sendiri berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (06/11/18).

Laga ini menyisakan kejadin kurang mengenakan bagi Madura FC. Madura FC takluk 1-0 karena gol bunuh diri Choirul Irfan di menit 81.

Namun bukan gol bunuh diri yang disesalkan Madura FC. Namun proses terjadinya gol tersebut yang disesalkan Madura FC. Dalam tayangan ulang, pemain PSS Sleman, Ilhamul Irhas, jelas berada alam posisi offside. Namun wasit Agung Setiawan tidak memberikan pelanggaran dan Ilhamul memberikan umpan silang yang disambar Choirul.

"Ya memang bola itu gak mungkin dan semua orang tau itu offside tapi mengapa wasit tak angkat. Kita juga bertanya-tanya. Itu sangat fatal sampai terjadi gol, kita gak lihat golnya tapi kita lihat offsidenya," ucap Salahudin kepada INDOSPORT.com.

Tak sampai di situ kejadian kurang mengenakan yang dialami Madura FC. Sebab selepas laga, Salahudin menilai ada pemainnya dan asistennya mendapat bogem mentah dari panitia pelaksana PSS Sleman.

"Selepas laga saya menghadiri sesi konfrensi pres, tapi selepas kembali saya mendapat kabar bahwa pemain saya dan asisten pelatih saya kena pukul," beber Salahudin.

"Tentu kita gak tinggal diam, yang saya tahu manajemen langsung membuat protes akan proses offside tersebut. Kedua protes soal pemukulan yang kami terima," tutup Salahudin.

Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Liga 2 Hanya di FOOTBALL265.COM.