FOOTBALL265.COM - Timnas Bola Indonesia dipastikan tersingkir pada fase penyisihan Grup B dalam perhelatan kompetisi paling bergengsi di Asia Tenggara, Piala AFF 2018.

Hal ini tak lepas dari kekalahan anak asuh Bima Sakti saat berlaga melawan Singapura dan Thailand pada babak penyisihan grup B.

Kegagalan Skuat Garuda kali ini juga membuat sejumlah pihak kecewa, termasuk legenda Timnas Indonesia era 2000-an, Charis Yulianto.

“Ya yang pasti sedih dan kecewa, soalnya kita masih menyisakan satu pertandingan (melawan Filipina) dan otomatis sudah tidak lolos fase grup,” ungkap Charis kepada awak portal berita olahraga INDOSPORT, Kamis (22/11/18).

Eks kapten Timnas Indonesia tersebut menilai cukup banyak perbedaan antara skuat yang berlaga di Piala AFF musim ini, dengan Timnas zaman dulu yang menuai banyak prestasi.

“Yang pasti sangat berbeda karena pemain dan pelatihnya pun juga berbeda, tentunya gaya main dan strategi yang diterapkan pelatih pun juga berbeda,” ujar Charis.

Salah satu perbedaan yang membuat Hansamu Yama Pranata dan kawan-kawan gagal melaju ke babak semifinal Piala AFF2018 adalah kurangnya mental juara yang dimiliki.

“Tapi yang perlu saya garis bawahi, kalau zaman saya dulu, mental pemain tidak pernah mau kalah pada saat berlatih maupun bertanding sepak bola. Kalau mau juara, latihan pun juga harus juara,” papar eks pemain Arema Malang tersebut.

Menurutnya, mental juara mestinya telah diasah sejak dalam masa latihan, sehingga line up yang diturunkan adalah pemain yang benar-benar siap membawa Timnas Indonesia juara.

“Tentunya ini satu hal positif buat pemain untuk berebut menjadi pemain inti,” tutupnya.

Charis Yulianto sendiri saat ini disibukkan dengan pengelolaan akademi yang dibentuknya usai memutuskan pensiun sebagai pemain, yakni Charis Yulianto Football Academy. Ia juga turut serta dalam skuat Indonesia All Star yang tengah menggalang dana untuk korban gempa Palu.

Penulis: Martini.

Terus Ikuti Update Piala AFF 2018 dan Sepak Bola Indonesia di FOOTBALL265.COM