Bola Internasional

3 Pelajaran Berharga yang dapat Dipetik Timnas Indonesia dari Piala AFF 2018

Jumat, 23 November 2018 09:43 WIB
Editor: Yohanes Ishak
© INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti. Copyright: © INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti.
Patenkan Pelatih, Jangan Ganti Mendadak

Timnas Indonesia sejatinya memiliki pelatih kelas atas, yakni eks penggawa raksasa La Liga, Real Madrid dan Barcelona, Luis Milla Aspas. Namun pelatih asal Spanyol tersebut mengundurkan diri atau ‘dipecat’ jelang perhelatan Piala AFF 2018.

Milla diangkat sebagai pelatih Indonesia pada 20 Januari 2017. Dilansir dari Transfermarkt, total ada 11 pertandingan yang dilalui Milla bersama Timnas, baik yang berstatus kompetisi maupun laga persahabatan, baik Timnas senior maupun Timnas U-23.

Dengan persiapan panjang dan perpaduan tim bersama Luis Milla, sejatinya Timnas dapat menorehkan hail maksimal di Piala AFF 2018. Namun lantaran induk sepak bola nasional atau PSSI tak memperpanjang kontrak Milla, maka prestasi di depan mata pun akhirnya buyar.

Eks kapten Timnas Indonesia era 2000an, Charis Yulianto pun menilai buruknya pengelolaan Timnas dari sisi pelatih, yang berdampak pada gagalnya Indonesia lolos dari fase grup turnamen sepak bola negara-negara Asia Tenggara tersebut.

© INTERNET
Caption Copyright: INTERNETCharis Yulianto, salah satu mantan penggawa Timnas Indonesia.

“Tahun ini tahun yang sangat berat buat Timnas Piala AFF karena banyak cobaan, mulai dari pemecatan pelatih dan pemilihan pemain,” ucap Charis.

Tentu Indonesia bisa belajar dari sang juara Piala Dunia 2010, Spanyol yang gagal mengulang kembali kejayaannya pada tahun ini, karena memecat pelatih Julen Lopetegui sehari jelang dimulainya gelaran Piala Dunia 2018.

Dengan demikian, pada perhelatan selanjutnya, sebaiknya PSSI pantang untuk mengganti pelatih dan mematenkan pelatih Timnas untuk persiapan jangka panjang.

Pelajari teknik permainan lawan dan permainan sendiri

© AFF
Thailand vs Timnas Indonesia. Copyright: AFFThailand vs Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia tak boleh terlena dengan kejayaan di masa lalu, yang mampu mengalahkan tim-tim kuat Asia Tenggara, sehingga tak mau berbenah dan tak lagi mengikuti perkembangan persepakbolaan negara tersebut.

Padahal setiap negara tentu melakukan evaluasi dan mengembangkan teknik permainannya untuk menjadi lebih baik. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor kegagalan Indonesia, yakni meramu strategi tanpa mengetahui peta kekuatan lawan dan kurang memaksimalkan potensi tim sendiri.

Agar kesalahan ini tak terulang lagi, maka sebaiknya Timnas Indonesia mulai mempelajari ulang teknik permainan tim nasional dari negara-negara Asia Tenggara. Jika modal ini sudah ada di tangan, maka Timnas tentu akan siap menatap ajang internasional yang lebih tinggi lagi.

Ikuti terus berita sepak bola seputar Piala AFF 2018 dan berita olahraga lainnya di FOOTBALL265.COM

Penulis: Martini

55